SBY Kritik Ketimpangan Gaji Pemain di Proliga
JAKARTA – Mantan Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melontarkan kritik terkait ketimpangan gaji antara pemain asing dan lokal di kompetisi Proliga.
SBY dalam cuitan panjangnya di media sosial X (sebelumnya dikenal sebagai Twitter) menyoroti sejumlah hal menjelang dimulainya Proliga 2025. Salah satu yang ia kemukakan ialah ihwal gaji pemain.
Presiden keenam Indonesia itu mengatakan bahwa kesenjangan gaji pemain menjadi pekerjaan rumah Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) yang perlu segera diselesaikan.
"Saya menyarankan agar PBVSI memikirkan adanya salary cap atau batas maksimal gaji bagi pemain asing," demikian bunyi cuitan SBY yang ditulis akhir pekan kemarin.
Dia berpendapat selisih antara gaji pemain asing dan pemain lokal semestinya tidak boleh besar. Pasalnya, pemain lokal juga punya prestasi yang tidak kalah mentereng dengan pemain-pemain asing.
Baca juga:
Selain itu, SBY menduga peningkatan gaji atlet asing yang tidak dibatasi menjadi penyebab demotivasi di kalangan klub bola voli di Tanah Air.
Mereka jadi merasa tidak mampu lagi untuk bersaing sehingga terjadi penurunan peserta Proliga, terutama di kategori tim putra yang menyusut menjadi lima tim saja.
"Tidak semua klub memiliki kemampuan pembiayaan yang tinggi. Klub-klub yang dibentuk oleh BUMN tertentu pasti memiliki batas anggaran yang bisa dikeluarkan," kata SBY.
Kompetisi liga bola voli level tertinggi Indonesia itu akan berlangsung 3 Januari 2025 sampai 11 Mei 2025. Rencananya ajang ini akan dihelat di sembilan kota besar Indonesia.
Pada musim 2025 total ada 12 peserta yang akan berpartisipasi, terdiri dari tujuh tim putri dan lima tim putra. Jumlah ini mengalami penurunan dibandingkan dengan musim lalu.
Jumlah tim putri itu sama dengan musim lalu, tetapi tim putra kehilangan Kudus Sukun Badak dan Jakarta BIN. Dari tim putri, Jakarta BIN juga dipastikan absen dalam edisi 2025.
Tim yang musim lalu diperkuat oleh Megawati Hangestri Pertiwi itu berstatus juara bertahan Proliga, tetapi tidak melanjutkan kontrak. Posisi mereka digantikan oleh Yogya Falcons.