6 Kesalahan yang Sering Dilakukan Dalam Memasang Dekorasi Natal
JAKARTA - Mempersiapkan dekorasi rumah untuk hari Natal adalah hal yang menyenangkan. Namun seringkali karena terlalu banyak ide dan keinginan membuat Anda bingung dan menggunakan semua referensi yang ada. Ini dapat menyebabkan dekorasi rumah menjadi tidak bertema dan berlebihan.
Melansir dari The Spruce, Selasa, 17 Desember, sebelum mendekorasi rumah dengan tema Natal, sebaiknya buatlah perencanaan matang terlebih dahulu. Menurut Sylvia James, desainer dari Home How, seringkali Anda terbawa suasana saat menghias seluruh rumah, sehingga berbelanja dekorasi terlalu banyak. Untuk itu berikut kesalahan yang sebaiknya Anda hindari saat akan mendekor rumah untuk Hari Natal.
Palet Warna yang Berbeda
Saat memilih cara mendekorasi rumah untuk Natal, warna memegang peranan penting. Menurut Sylvia tidak ada yang dapat merusak suasana liburan selain persaingan warna untuk mendapatkan perhatian.
“Merah dan hijau dapat menghasilkan keajaiban jika seimbang, tetapi jika dipadukan dengan warna merah muda neon, perak, dan emas, Anda telah menciptakan argumen visual,” katanya.
Meski begitu, bukan berarti Anda tidak dapat memiliki ruang warna-warni atau hanya terbatas pada warna merah dan hijau. Ada banyak skema warna liburan unik yang dapat Anda masukkan ke dalam rumah. Kuncinya memilih rona yang melengkapi rumah secara seimbang.
Terlalu Banyak Plastik
Dekorasi natal seringkali dihiasi dengan pernak-pernik yang terbuat dari plastik. Sehingga sangat menggoda untuk menimbunnya. Namun, penting mengetahui apa yang dipajang, karena barang-barang ini dapat membawa energi plastik yang diproduksi secara massal ke rumah.
“Pilih bahan-bahan alami seperti kayu, kaca, atau logam untuk membumikan estetika liburan Anda,” Sylvia merekomendasikan.
Bahan-bahan alami dapat membantu Anda merasa membumi sekaligus menambahkan tekstur dan dimensi yang jelas ke ruangan. Misalnya, memadukan karangan bunga cemara asli, buah pinus, dan irisan buah kering dapat menciptakan nuansa pedesaan yang menggunakan lebih sedikit plastik dan lebih berkelanjutan.
Tema Dekorasi yang Tidak Seimbang
Dekorasi hari raya bisa jadi cara yang asyik mengekspresikan diri, terutama dengan begitu banyak gaya dan kerajinan yang tersedia. Meskipun Anda mungkin tergoda mendekor banyak hal, tapi alangkah baiknya jika Anda lebih bijaksana.
"Mencampur terlalu banyak tema dapat membingungkan energi dalam ruangan, membuatnya terasa berantakan," kata Sylvia.
Dia menyarankan agar konsisten menciptakan kejelasan, yang dapat membantu meredakan stres musim liburan. Cobalah tetap menggunakan satu tema, tetapi jangan takut menambahkan sedikit personalisasi agar sesuai dengan ruang dan preferensi Anda.
Memulai tanpa perencanaan
Untuk mendekorasi rumah, sebaiknya buatlah perencanaan terlebih dahulu. Dengan begini Anda akan lebih mudah memilih warna dan desain dekorasi yang harus Anda beli. Menurut Sylvia, Anda bisa berkeliling rumah untuk melihat area yang membutuhkan dekor, menentukan tema besar dan warna-warna apa saja yang Anda gunakan.
Ruang yang Tidak Terang atau Terlalu Terang
Bukan rahasia lagi bahwa pencahayaan dapat membuat atau menghancurkan suatu ruang. Liburan menyediakan banyak kesempatan mencerahkan suasana agar lebih bersemangat, mulai dari menyalakan pohon Natal hingga menyalakan lilin,
Sylivia memperingatkan bahwa beberapa tren dekorasi mendorong orang terlalu jauh ke satu arah. Misal, terlalu sedikit cahaya menciptakan suasana suram, sementara terlalu banyak lampu LED yang berkedip menghasilkan lebih banyak suasana karnaval. Sylivia merekomendasikan pencahayaan berlapis seperti lilin, lampu peri, dan cahaya hangat untuk mengatur suasana hangat dan menciptakan energi menyenangkan yang membuat suasana tetap nyaman dan meriah.
Baca juga:
Tidak menambahkan sentuhan personal
Natal akan terasa hangat jika Anda menambahkan sentuhan personal pada dekorasi rumah. Seperti kaos kaki dengan rajutan nama Anda dan anggota keluarga, foto-foto nostalgia yang digantung di pohon natal, dan barang-barang dekorasi yang mungkin bisa Anda turunkan dari generasi ke generasi.