Presiden Korsel ‘Berjuang Sampai Akhir’ Jelang Pemakzulan Jilid 2 di Parlemen
JAKARTA - Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol mengatakan dia akan "berjuang sampai akhir”, ketika partai politiknya sendiri semakin dekat untuk memberikan suara kepada oposisi untuk memakzulkan dia atas perintah darurat militer.
Dalam pidato yang disiarkan televisi, pemimpin negara dengan ekonomi terbesar keempat di Asia ini juga mengklaim Korea Utara meretas sistem komisi pemilu Korea Selatan, sehingga menimbulkan keraguan atas kekalahan telak partainya dalam pemilu pada April.
Yoon berharap para sekutu politiknya akan memberikan dukungannya. Namun hal ini tampaknya kecil kemungkinannya, di mana pemimpin Partai Kekuatan Rakyat (People Power Party/PPP) yang berkuasa menyebut sudah waktunya bagi Yoon untuk mengundurkan diri atau dimakzulkan oleh parlemen.
Setidaknya tujuh anggota partai diperkirakan akan mendukung mosi pemakzulan baru dan dua anggota menyatakan secara terbuka akan memberikan suara dukungan.
Dibutuhkan delapan suara PPP untuk mendapatkan dua pertiga mayoritas yang diperlukan untuk memakzulkan Yoon.
Yoon mengatakan pihak oposisi "menarikan tarian pedang kegilaan" dengan mencoba menyeret presiden yang terpilih secara demokratis dari kekuasaan.
“Saya akan berjuang sampai akhir,” katanya. "Apakah mereka memakzulkan saya atau menyelidiki saya, saya akan menghadapi semuanya dengan jujur,” kata Presiden Korsel dilansir Reuters, Kamis, 12 Desember.
Pernyataan ini adalah yang pertama sejak dia meminta maaf pada Sabtu pekan lalu dan berjanji menyerahkan nasibnya di tangan partainya.
Yoon menghadapi pemungutan suara pemakzulan kedua di parlemen yang diharapkan terjadi pada Sabtu, seminggu setelah pemungutan suara pertama gagal karena sebagian besar partai berkuasa PPP memboikot proses tersebut.
Baca juga:
- Bus Israel di Tepi Barat Diserang, Satu Anak Tewas
- Ukraina Serang Lapangan Terbang Militer Azov dengan Rudal ATACMS, Rusia Bakal Membalas
- Ribuan Tahanan Suriah Dibebaskan dari Penjara Rezim Assad, Warga Minta Bantuan Lewat Medsos Cari Keluarganya
- Pemimpin Pemberontak Suriah Bersumpah akan Hukum Penyiksa dan Pembunuh Tahanan
Pemungutan suara untuk melakukan pemakzulan akan membawa kasus ini ke Mahkamah Konstitusi, yang memiliki waktu hingga enam bulan untuk memutuskan apakah akan memberhentikan Yoon dari jabatannya atau mengembalikannya.
Sebagai tanda terbaru bahwa Yoon kehilangan kekuasaannya, pemimpin PPP Han Dong-hoon mengatakan pada pertemuan anggota partai pada Kamis, mereka harus bergabung dengan oposisi untuk memakzulkan presiden.
Meski begitu, partainya masih terpecah belah dan Yoon terus mendapat dukungan dari beberapa anggota parlemen PPP.
Menggarisbawahi perpecahan tersebut, partai tersebut memilih anggota yang dekat dengan presiden sebagai ketua umum melalui suara mayoritas pada Kamis. Kweon Seong-dong mengatakan setelah pemilihannya, kebijakan resmi partainya tetap menentang pemakzulan.