Bagikan:

JAKARTA - Warga Suriah yang putus asa beralih ke media sosial untuk mendapatkan bantuan saat mereka mencari orang-orang tercinta mereka yang hilang. Mereka diyakini ditahan oleh rezim Assad di penjara rahasia yang identik dengan penyiksaan dan pembunuhan.

Ribuan tahanan telah dibebaskan dari penjara rezim yang terkenal kejam setelah pemberontak menggulingkan diktator lama Bashar al-Assad, yang melarikan diri ke Rusia. Namun bagi banyak keluarga, pencarian terus berlanjut.

“Hassan Muhammad, tanggal penangkapan 2018. Jika Anda mengetahui informasi apa pun, Anda dapat berkomunikasi langsung dengan keluarga melalui komentar,” kata salah satu postingan di halaman Facebook keluarga orang hilang dilansir CNN, Rabu, 11 Desember.

Poster di halaman lain mencari seorang dokter, yang menurut mereka belum pernah terlihat sejak penangkapannya pada tahun 2013.

Setidaknya 200.000 warga Suriah hilang, sebagian besar diculik atau ditahan oleh rezim Assad atau afiliasinya, menurut Pertahanan Sipil Suriah, yang dikenal sebagai White Helmets. Kelompok ini mendesak Moskow untuk menekan Assad agar mengungkap lokasi penjara rahasia.

Seorang wanita Suriah yang masih mencari suaminya yang ditahan mengatakan pasukan pemerintah memberitahunya suaminya telah meninggal, namun jenazah suaminya tidak pernah diberikan kepadanya.

“Tidak ada kata-kata untuk menggambarkan perasaan saya,” kata Umm Firas kepada Jomana Karadsheh, jurnalis CNN.

“Saya berpegang pada harapan dia akan dibebaskan, dan keluarga kami akan bersatu kembali,” katanya.

Sementara itu, organisasi-organisasi kemanusiaan telah mendesak warga Suriah untuk tidak menggali kembali makam korban tewas.

“Tempat pemakaman atau kuburan massal harus dilindungi dan dilestarikan untuk memungkinkan penggalian terorganisir (sesegera mungkin),” kata Palang Merah pada Selasa.

“Ini juga penting untuk mengidentifikasi dan memastikan nasib mereka yang hilang dan memberikan jawaban yang sangat ditunggu-tunggu oleh keluarga mereka,” imbuh pernyataan itu.