Mengatasi Sakit Punggung Bisa Dilakukan Tanpa Obat, Begini 7 Triknya
JAKARTA - Sakit di punggung bawah (lumbago) sangat umum terjadi, meskipun bisa dirasakan juga di mana saja di sepanjang tulang belakang, dari leher hingga pinggul. Dalam kebanyakan kasus, rasa sakit di punggung tidak disebabkan oleh sesuatu yang serius dan biasanya akan membaik seiring waktu. Ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk membantu meringankannya. Tapi terkadang rasa sakit itu bisa bertahan lama atau terus kembali.
Ada banyak cara yang dapat dicoba untuk membantu mengurangi sakit punggung dan mempercepat pemulihannya. Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan disadur dari WebMD, Kamis, 12 Desember.
Perbaiki Posisi Tidur
Saat Anda mengalami nyeri punggung, tidur terasa sulit. Ini bisa menjadi lingkaran setan karena saat Anda tidak cukup tidur, nyeri punggung akan terasa lebih parah. Posisi tidur yang buruk juga dapat memperparah nyeri punggung. Cobalah berbaring miring. Letakkan bantal di antara lutut untuk menjaga tulang belakang dalam posisi netral dan mengurangi ketegangan pada punggung. Jika Anda perlu tidur telentang, selipkan bantal di bawah lutut. Pastikan untuk tidur di kasur yang cukup keras.
Postur Tubuh yang Baik
Membungkuk bukanlah postur tubuh yang baik. Postur tubuh yang buruk dapat memperburuk sakit punggung, terutama jika Anda duduk dalam waktu lama. Jangan membungkuk di atas keyboard. Duduklah tegak, dengan bahu rileks dan tubuh disangga sandaran kursi. Cobalah meletakkan bantal atau handuk gulung di antara punggung bawah dan kursi. Jaga agar telapak kaki tetap menempel di lantai.
Terapi Fisik
Terapis dapat mengajarkan Anda cara duduk, berdiri, dan bergerak dengan posisi yang menjaga tulang belakang tetap sejajar dan mengurangi ketegangan pada punggung. Mereka juga dapat mengajarkan Anda latihan khusus yang memperkuat otot inti yang menopang punggung. Inti yang kuat adalah salah satu cara terbaik mencegah nyeri punggung lebih lanjut di masa mendatang. Penelitian menunjukkan bahwa ketika Anda meningkatkan kekuatan, fleksibilitas, dan daya tahan, nyeri punggung berkurang meski butuh waktu.
Tetap aktif Bergerak
Berbaring diam selama beberapa waktu adalah salah satu hal terburuk yang dapat Anda lakukan saat sakit punggung. Sebab ini dapat memperburuk sakit punggung dan menyebabkan komplikasi lain. Jangan beristirahat lebih dari satu atau dua hari. Cobalah bangun dan mulai bergerak perlahan, Olahraga terbukti menjadi salah satu cara paling efektif meredakan sakit punggung dengan cepat. Cobalah berenang, berjalan, atau yoga.
Kompres Dingin atau Panas
Mengompres area punggung yang nyeri dengan es secara teratur dapat membantu mengurangi nyeri dan peradangan akibat cedera. Cobalah cara ini beberapa kali sehari selama 20 menit setiap kali. Bungkus kompres es dengan handuk tipis untuk melindungi kulit. Setelah beberapa hari, beralihlah ke panas. Tempelkan bantal pemanas atau kompres hangat untuk membantu mengendurkan otot dan meningkatkan aliran darah ke area yang cedera. Anda juga dapat mencoba mandi air hangat untuk membantu relaksasi. Untuk menghindari luka bakar dan kerusakan jaringan, jangan pernah tidur di atas bantal pemanas.
Baca juga:
Terapi Praktis
Sebuah penelitian baru-baru ini menemukan bahwa satu kali pijat mingguan selama periode 10 minggu dapat memperbaiki nyeri dan fungsi tubuh bagi penderita nyeri punggung kronis. Manfaatnya bertahan sekitar enam bulan tetapi berkurang setelah satu tahun. Pendekatan praktis lainnya adalah manipulasi tulang belakang. Dilakukan oleh spesialis berlisensi, perawatan ini dapat membantu meredakan masalah struktural tulang belakang dan memulihkan mobilitas yang hilang.
Terapi Bicara
Mungkin aneh menemui psikolog untuk mengatasi nyeri punggung. Namun, penelitian menunjukkan bahwa terapi perilaku kognitif sangat efektif dalam jangka pendek dan panjang membantu mengatasi nyeri punggung kronis. Misalnya, terapi perilaku kognitif dapat menargetkan bagaimana orang dengan nyeri punggung berpikir tentang aktivitas fisik dan mengapa mereka mungkin menghindarinya dalam membantu mengubah cara mereka merespons aktivitas fisik. Orang yang melakukan terapi perilaku kognitif telah melaporkan penurunan nyeri dan kecacatan yang signifikan.