Siapa Pengganti Megawati? PDIP: Puan dan Prananda Bersinergi Hulu-Hilir
JAKARTA - Isu penggantian ketua umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri semakin berhembus kencang. Kedua anaknya dijagokan untuk merebut posisi pimpinan partai banteng moncong putih itu.
Menanggapi hal tersebut, Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno menegaskan, calon ketua umum pengganti akan ditunjuk oleh ketum petahana, dalam hal ini Megawati.
"AD/ART PDIP sudah jelas, ketum yang baru diputuskan oleh ketum petahana. Jadi tidak perlu ada kubu-kubuan, dukung mendukung, atau seru-menyeru. Ibu Megawati yang akan memutuskan," ujar Hendrawan, Selasa, 13 April.
Hendrawan mengakui, selama ini ada dua anak ketum yang terlibat dalam kegiatan partai yaitu Puan Maharani dan Prananda Prabowo. Akan tetapi kata Hendarawan, baik Puan dan Prananda justru saling melengkapi dan bersinergi. Belum ada persaingan diantara keduanya
"Bu Puan lebih banyak bergerak di hilir, yakni eksekutif dan hubungan antarlembaga. Sementara Mas Nanan lebih banyak di hulu, terkait konsolidasi partai, penempatan kader di badan/organisasi sayap. Jadi yang dibangun adalah sinergi hulu-hilir," jelas Hendrawan.
Baca juga:
- Megawati: Industri Kreatif Kini Jadi Kekuatan Ekonomi yang Tangguh
- Megawati Ajak Anak Muda Buktikan Produk Buatan Indonesia Karya Terbaik
- Pilpres 2024, Prabowo Ditantang Ikuti Jejak Megawati Tunjuk Orang Lain Jadi Capres
- Temuan Pungli Bansos Tunai, Wagub Riza: Dari Pemprov DKI Pakai ATM, Tak Mungkin Dipotong
Sementara ketum, tambah Hendrawan, bertugas memperkuat sinergitas di internal partai. "Ketum membangun arsitektur kewenangan, ini untuk memperkokoh integrasi internal," tandasnya.
Sebelumnya, Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo menilai Prananda Prabowo lebih cocok menggantikan Megawati Soekarnoputri di kursi Ketua Umum PDIP ketimbang Puan Maharani.
Menurut Rudy, wajar jika publik menilai PDIP terkesan mendorong sosok Puan sebagai pengganti Megawati. "Tapi itu kesan saja. Di partai kan jabatan mereka sama-sama Ketua DPP," katanya Senin, 13 April.
Meskipun kalah populer dibanding Puan dan tak pernah menduduki jabatan publik, Prananda dinilainya lebih cocok memimpin partai. Alasannya, Prananda akan lebih fokus di partai dan bisa lebih banyak berkontribusi untuk internal.
"Kalau di PDIP, jabatan publik bukan sesuatu yang utama. Selama ini kan beliau sudah berkarir di partai dan tidak begitu banyak hal yang beliau lakukan kecuali hanya berjuang untuk PDIP," katanya.
Terlebih, Rudy juga menilai Prananda memiliki kemampuan untuk meningkatkan perekonomian kader. Hal itu sejalan dengan jabatannya sebagai Ketua DPP bidang UMKM, Ekonomi Kreatif, dan Ekonomi Digital.
Tak hanya itu, Rudy juga yakin Prananda mampu menyatukan PDIP di bawah kepemimpinannya.
"Paling tidak kalau Mas Nanan (sapaan akrab Prananda) bisa memegang tampuk pimpinan di PDIP, mestinya juga bisa menyatukan Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Ini prediksi saya ke depan saja," tandasnya.