Hasto Minta Polisi Teladani Hoegeng: Beliau Merah Putih, Bukan Parcok
JAKARTA - Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto kembali menyinggung keterlibatan institusi Polri di Pilkada 2024. Ia menuding kontestasi politik telah dihancurkan oleh partai cokelat (parcok) yang bergerak untuk ambisi keluarga dan pribadi untuk berkuasa.
"PDI Perjuangan di dalam pilkada serentak ini, ketika kami mempersoalkan tentang fenomena partai cokelat. Fenomena bagaimana Jokowi harus digerakan oleh ambisi-ambisi kekuasaan demi kepentingan keluarga dan pribadi, dan kemudian membuat suatu norma-norma baru sehingga Kepolisian Republik Indonesia yang seharusnya mengabdi kepada Merah Putih, loyal kepada Presiden Prabowo Subianto di dalam praktik banyak disalahgunakan untuk kepentingan politik praktis," kata Hasto dalam keterangan yang dikutip pada Senin, 2 Desember.
"Karena itulah kami mengajak seluruh aparatur Kepolisian Republik Indonesia, mari kita jaga spirit Polri Merah Putih, kita jaga seluruh keteladanan yang diberikan, seluruh kepercayaan rakyat-rakyat, mandat rakyat di dalam menegakkan keadilan dan ketertiban hukum," sambungnya.
Hasto bilang anggota Polri harusnya meniru Jenderal Hoegeng. Sebagai panutan, sosok ini sangat jujur dan membuatnya dicintai masyarakat.
"Ada tampilan bagaimana Jenderal Hoegeng yang menjadi panutan, beliau bukan politisi, beliau polisi. Polisi Merah Putih, bukan Parcok," tegasnya.
Ke depan, Hasto minta masyarakat terus bersuara soal keberadaan partai cokelat ini. Tujuannya, untuk menjaga agar demokrasi tidak hancur.
"Mari kita jaga kemerdekaan kita, kedaulatan kita, keberanian kita untuk berbicara, sehingga Republik Indonesia yang dipertaruhkan dengan susah payah oleh pendiri Republik dapat tegak kokoh berdiri," ungkap eks anggota DPR RI itu.
"Dan di tengah-tengah berbagai persoalan tersebut, kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh rakyat Indonesia, kepada seluruh civil society, kepada seluruh kaum pergerakan pro-demokrasi yang masih menjaga akal sehat, berani menegakan kebenaran di dalam menjaga bumi pertiwi ini," ujar Hasto.
Baca juga:
- Buat Sayembara Tangkap Harun Masiku Bonus Rp8 Miliar, Maruarar Tak Terima Indonesia Kalah dengan Koruptor
- 139 KK Warga Kolong Tol Direlokasi ke Rusunawa, Bebas Bayar Sewa Selama 6 Bulan
- BRIN Imbau Warga Pesisir Waspadai Banjir Rob Imbas Fenomena Supermoon Sabtu Pekan Ini
- Menpan RB Apresiasikan Reformasi Birokrasi di BRIN
Menambahkan pernyataan Hasto, politikus PDIP Deddy Yevri Hanteru Sitorus mengatakan tiap anggota Polri harusnya memegang teguh Tri Brata dan Catur Prasetya. Karena, kondisi yang terjadi saat ini justru berbalik dan membuat kepolisian tak memenuhi harapan masyarakat.
"Harusnya Polri mengayomi, melindungi, dan menjaga masyarakat," pungkas Deddy.