Protes Tutup Apple Store di Washington Terjadi saat Puncak Black Friday

JAKARTA – Sebuah protes yang menuduh Apple terlibat dalam praktik eksploitasi tenaga kerja anak memaksa Apple Store di University Village, Seattle, Washington, untuk menutup operasinya lebih awal pada Black Friday.

Menurut laporan stasiun berita lokal KomoNews, protes ini mengganggu penjualan Black Friday yang menjadi salah satu momen belanja terbesar tahun ini. Para demonstran memfokuskan perhatian pada isu-isu yang berkaitan dengan Republik Demokratik Kongo (DRC) dan Palestina. Polisi akhirnya memperingatkan para demonstran yang tersisa bahwa mereka dianggap telah melanggar batas wilayah.

"Ini adalah salah satu hari belanja terbesar dalam setahun," kata Flowers Smith, salah satu demonstran, kepada KomoNews. "Ini adalah hari di mana mereka [Apple] mendapatkan keuntungan terbesar dari kerja keras anak-anak, bahkan yang berusia lima tahun, di tambang."

"Ini adalah hari di mana kami bisa melawan dan mengatakan bahwa kami tidak akan membiarkan hal ini terus terjadi," tambah Smith.

Protes ini mengikuti aksi serupa pada April 2024 di Apple Store Lincoln Park, Chicago. Saat itu, demonstrasi dilakukan sebagian karena dugaan tindakan Apple terhadap seorang karyawan yang mengenakan pakaian beratribut pro-Palestina.

Selain itu, tuduhan terhadap Apple terkait bahan tambang 3T — timah, tungsten, dan tantalum — yang diduga berasal dari wilayah konflik di Republik Demokratik Kongo juga menjadi sorotan. Apple telah menyangkal klaim tersebut sebelumnya.

Laporan tidak menyebutkan jumlah demonstran di Apple Store University Village, tetapi rekaman video dari lokasi menunjukkan antara enam hingga delapan orang. Para demonstran terlihat mulai berkemas untuk meninggalkan lokasi sekitar pukul 3 sore waktu setempat. Tidak jelas apakah mereka pergi karena toko telah ditutup atau karena alasan lain.

Apple Store University Village, yang dibuka pada 2018, awalnya direncanakan untuk beroperasi hingga pukul 8 malam pada Black Friday. Namun, insiden ini memaksa penutupan lebih awal, memberikan pukulan bagi Apple di salah satu hari penjualan terpentingnya.