Inkatsu Pordibya Gelar Munas untuk Fokus Pembinaan Karate dan Ciptakan Atlet Berprestasi

JAKARTA - Perguruan Olahraga Bela Diri Institut Karate-Jutsu Indonesia Pordibya atau Inkatsu Pordibya menggelar Musyawarah Nasional (Munas) di Jakarta pada Minggu, 1 Desember.

Dalam Munas ini menegaskan kembali beberapa hal mendasar, yakni prinsip idealisme perguruan, kebenaran sejarah, dan eksistensi Inkatsu Pordibya sebagai perguruan karate yang sedang terus aktif membina atlet karate berprestasi.

Selain itu, Munas kali ini juga akan digunakan untuk mendesak Federasi Olahraga Karate Do Indonesia (FORKI) agar segera menggelar Munas untuk memastikan posisi Inkatsu Pordibya sah sebagai anggota FORKI.

Ketua Dewan Guru Perguruan Pordibya, Rahsa Barunasto mengatakan, Inkatsu Pordibya yang berdiri sejak tahun 1966 merupakan salah satu perguruan karate yang ikut menandatangi berdirinya FORKI pada tahun 1972.

"Kami meminta FORKI segera melaksanakan munas dengan tujuan untuk menentukan kedudukan kami yang sah sebagai anggota FORKI," kata Rahsa, Minggu, 1 Desember.

Rahsa mengatakan, Inkatsu Pordibya tidak pernah surut dan tetap aktif dalam berbagai kegiatan.

"Untuk itulah agenda penting dari Munas Inkatsu Pordibya kali ini adalah pelurusan sejarah dan penegasan eksistensi Inkatsu Pordibya," ujarnya.

Pordibya ingin fokus pada kegiatan pembinaan dan pengembangan olahraga karate dan melahirkan atlet andalan berprestasi dari Indonesia.

Munas Inkatsu Pordibya tahun ini mengusung tema 'Meneguhkan Tekad, Meraih Kembali Kejayaan'. Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan dari 10 kepengurusan daerah, yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Papua, Papua Barat, Papua Tengah, Kalimantan Timur, Jambi dan Bali.

"Pordibya mempunyai ciri khas berupa penggabungan teknik dan gaya silat, yudo, karate dan jujitsu," katanya.