Maruarar Buat Sayembara Tangkap Harun Masiku, Komisi III DPR: Kebebasan Ekspresi Masyarakat

JAKARTA - Ketua Komisi III DPHabiburokhman merespons soal sayembara yang dilontarkan oleh Menteri PKP, Maruarar Sirait untuk menangkap buron KPK, Harun Masiku.

Habiburokhman menilai, sayembara dengan imbalan Rp8 miliar itu merupakan bentuk kebebasan ekspresi masyarakat yang anti dengan korupsi. 

"Soal sayembara itu kan kebebasan berekspresi masyarakat yang cinta akan pemberantasan korupsi, yang ingin korupsi diberantas kita hormati," ujar Habiburokhman, Jumat, 29 November. 

Sebelum Maruarar, lanjut Habiburokhman, sudah lebih dulu ada sayembara dari masyarakat dengan berbagai macam hadiah. Bahkan dia mengaku tertarik untuk ikut mencari Harun Masiku dengan bonus Rp8 miliar yang dijanjikan Maruarar.  

"Sudah ada beberapa sayembara, ada Iphone ya kan, ada apalagi Umroh, terakhir dari Pak Maruarar Rp8 miliar. Kalau kayak begitu, kami ikut mencari juga tuh Rp8 miliar lumayan buat kampanye 2029 ya," guraunya. 

Waketum Gerindra itu juga menyinggung soal pernyataan PDIP yang menyebut sayembara menistakan KPK. Menurutnya, sama dengan Maruarar, sikap PDIP juga merupakan kebebasan berekspresi. 

"Nah, lalu ada teman-teman PDIP ngomong kan, itu menistakan KPK, itu juga bagian merupakan kebebasan berekspresi. Kita hormati ya, silakan," katanya. 

"Cuma memang ya, apa namanya, semua sekarang berharap Harun Masiku untuk segera ditangkap. Intinya kan itu, tidak ada yang tidak berharap seperti itu," tambah Habiburokhman. 

 

Diketahui, sayembara yang dilontarkan oleh Maruarar Sirait menjadi sorotan setelah sebuah video berdurasi 1 menit 21 detik beredar di media sosial X. Dalam video tersebut, Maruarar menyebutkan bahwa Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto telah mengiriminya buku berjudul Politik Itu Suci karya ayahnya, Sabam Sirait.

"Bukunya Politik Itu Suci belum saya terima. Tolong ya, kita terima, dari Mas Hasto dan saya senang sekali kalau bisa dapat itu dan membuat saya tambah semangat," ujar Maruarar dalam video tersebut.

Maruarar kemudian menyatakan buku tersebut akan semakin memotivasinya untuk menggerakkan jaringannya dalam mencari Harun Masiku, yang masih menjadi buron.

"Saya akan gunakan energi itu untuk membantu dan menggerakkan jaringan saya, karena ada kasus besar yang saya lihat akan melibatkan orang-orang besar di republik ini, yang menyangkut Harun Masiku," ungkap Maruarar.

"Harun Masiku itu siapa sih, kok bertahun-tahun tidak bisa ditangkap? Saya akan kasih bonus Rp8 miliar bagi yang bisa menangkapnya, uang pribadi saya. Supaya semangat, supaya di negara ini yang kebal hukum bisa dijerat, dan saya gunakan berkat dari Tuhan itu untuk memberantas korupsi di Indonesia,” imbuh dia.