Viral Kandungan Tembaga Sulfat dalam Air Mineral, Aman untuk Dikonsumsi?

JAKARTA - Belum lama ini, seorang pria bernama Deedy Das yang tinggal di Amerika Serikat mengungkapkan kekhawatirannya setelah memeriksa label air minum kemasan yang disajikan. Saat itu, ia membeli air mineral tersebut di Delhi, India.

Deedy Das membagikan foto air mineral yang mencantumkan "tembaga sulfat" sebagai salah satu bahan dalam produk kemasan. Das membagikan foto air mineral merek Tata dan menulis di platform X.

“Baru saja disajikan air dengan kandungan tembaga sulfat 'dengan kebaikan tembaga’ di Delhi," tulis Deedy Das, dikutip VOI dari laman News18 pada Jumat, 29 November 2024.

Deedy mengatakan kandungan itu bisa berubah menjadi racun dan berdampak buruk bagi kesehatan tubuh, meskipun kandungannya hanya 0,0004%. Didalam kandungan air mineral bermerek Tata itu terdapat 'coopper sulphate' atau dikenal tembaga sulfat.

“Kenapa tidak minum air biasa saja? Apa-apaan ini?” lanjutnya dengan meluapkan rasa kekhawatirannya.

Melihat unggahan tersebut, banyak warganet yang memberikan penjelasan mengenai air mineral mengandung tembaga sulfat.

"Air Tata Copper mencantumkan tembaga sulfat pada kadar 0,0004%, yang menurut pedoman WHO merupakan jumlah yang aman dan hanya berupa jejak. Kandungan ini memberikan tembaga yang diperlukan bagi tubuh dan tidak beracun pada kadar tersebut. Klaim bahwa itu berbahaya tidaklah benar," tulis warganet.

Sebuah laporan WHO mengenai kandungan tembaga dalam air mengatakan pewarnaan pada peralatan sanitasi dan pakaian dapat terjadi pada konsentrasi tembaga di atas 1 mg/l.

"Pada kadar lebih dari 5 mg/l, tembaga juga memberikan warna dan rasa pahit yang tidak diinginkan pada air. Meskipun tembaga dapat mempengaruhi rasa, kadar 2 mg/l masih dapat diterima menurut pedoman kesehatan," kata WHO.

Untuk memberikan penjelasan lebih lanjut, News18.com menghubungi Dr. Vivek Pandey, seorang aktivis RTI dan dokter, untuk memberikan penjelasan. Dr. Viviek menegaskan bahwa air minum mineral Tata aman untuk dikonsumsi.

“Tembaga sulfat adalah bahan kimia yang kadang-kadang ditambahkan ke air dalam jumlah sangat kecil, seperti 0,00041%, untuk mengendalikan pertumbuhan alga," ujar Dr. Vivek.

"Pada kadar kecil ini, tembaga sulfat aman untuk dikonsumsi dan sesuai dengan pedoman keamanan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)," lanjutnya.

Dr. Vivek mengatakan tembaga adalah nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh, yang membantu penggunaan zat besi dan fungsi enzim. Namun, konsumsi tembaga dalam jumlah berlebihan dapat menyebabkan masalah pencernaan seperti mual.

"WHO mengizinkan hingga 2 mg/L tembaga dalam air minum, yang jauh lebih tinggi daripada kadar dalam air kemasan Tata. Ini berarti kadar dalam air kemasan tersebut aman untuk dikonsumsi," imbuhnya Dr. Vivek.

"Namun, bagi orang dengan kondisi kesehatan langka, seperti penyakit Wilson, mereka harus berhati-hati karena tubuh mereka tidak dapat memproses tembaga dengan baik." lanjutnya.

Dr. Vivek menyatakan bahwa air mineral Tata yang mengandung tembaga sulfat pada kadar sangat rendah, sebenarnya aman untuk dikonsumsi oleh orang-orang.