Proses Pembentukan Tulang Manusia dari Kandungan hingga Dewasa

YOGYAKARTA - Apakah Anda penasaran dengan bagaimana proses pembentukan tulang yang begitu keras dan kokoh?

Proses pembentukan tulang, atau osifikasi sendiri, merupakan fondasi dari kesehatan tulang. Dengan memahami proses ini, kita dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mencegah masalah tulang seperti osteoporosis.

Mengenal Proses Pembentukan Tulang

Dilansir dari laman U.S. Department of Health and Human Services, istilah osteogenesis dan osifikasi sering digunakan secara bergantian untuk menunjukkan proses pembentukan tulang.

Proses dimulai saat bagian-bagian kerangka terbentuk pada beberapa minggu pertama setelah pembuahan. Pada akhir minggu kedelapan setelah pembuahan, pola kerangka terbentuk dalam tulang rawan dan membran jaringan ikat, lalu osifikasi dimulai.

Perkembangan tulang terus berlanjut hingga dewasa. Bahkan setelah tinggi badan dewasa tercapai, perkembangan tulang tetap berlangsung untuk memperbaiki patah tulang dan melakukan remodelasi sesuai kebutuhan gaya hidup yang berubah.

Baca juga artikel yang membahas 5 Tips Olahraga yang Aman Bagi Penderita Osteoporosis

Osteoblas, osteosit, dan osteoklas adalah tiga jenis sel yang terlibat dalam perkembangan, pertumbuhan, dan remodelasi tulang. Osteoblas adalah sel yang membentuk tulang, osteosit adalah sel tulang dewasa, dan osteoklas menghancurkan serta menyerap kembali tulang.

Ada dua jenis osifikasi: intramembranosa dan endochondral

  • Osifikasi Intramembranosa

Osifikasi intramembranosa melibatkan penggantian membran jaringan ikat berbentuk lembaran dengan jaringan tulang. Tulang yang terbentuk dengan cara ini disebut tulang intramembranosa.

Sebagai contoh adalah beberapa tulang pipih pada tengkorak dan beberapa tulang tidak beraturan lainnya. Tulang masa depan pertama kali terbentuk sebagai membran jaringan ikat. Osteoblas bermigrasi ke membran tersebut dan mengendapkan matriks tulang di sekitarnya. Kemudian ketika osteoblas dikelilingi oleh matriks maka akan disebut osteosit.

  • Osifikasi Endokondral

Osifikasi endokondral melibatkan penggantian tulang rawan hialin dengan jaringan tulang. Sebagian besar tulang kerangka terbentuk dengan cara ini dan disebut tulang endokondral.

Dalam proses ini, tulang masa depan pertama kali terbentuk sebagai model tulang rawan hialin. Kemudian pada bulan ketiga setelah pembuahan, perikondrium yang mengelilingi model tulang rawan ini menjadi terinfiltrasi oleh pembuluh darah dan osteoblas, lalu berubah menjadi periosteum.

Osteoblas membentuk lapisan tulang kompak di sekitar diafisis. Pada saat yang sama, tulang rawan di tengah diafisis mulai terurai. Osteoblas menembus tulang rawan yang terurai dan menggantinya dengan tulang spons, membentuk pusat osifikasi primer. Osifikasi berlanjut dari pusat ini menuju ujung-ujung tulang.

Kemudian setelah tulang spons terbentuk di diafisis, osteoklas menghancurkan tulang yang baru terbentuk untuk membuka rongga meduler. Tulang rawan di epifisis terus tumbuh sehingga tulang yang berkembang bertambah panjang.

Kemudian, biasanya setelah manusia lahir, pusat osifikasi sekunder terbentuk di epifisis. Proses osifikasi di epifisis mirip dengan di diafisis, tetapi tulang spons dipertahankan dan tidak dihancurkan untuk membentuk rongga meduler.

Ketika osifikasi sekunder selesai, tulang rawan hialin sepenuhnya digantikan oleh tulang, kecuali di dua area: satu daerah tetap berada di permukaan epifisis sebagai tulang rawan artikular, dan daerah lainnya tetap berada di antara epifisis dan diafisis sebagai lempeng epifisis atau daerah pertumbuhan.

Tulang kemudian akan tumbuh memanjang di lempeng epifisis melalui osifikasi endokondral hingga usia 20-an, diatur hormon pertumbuhan dan seks.

Setelah berhenti memanjang, tulang tetap dapat bertambah tebal (pertumbuhan aposisional) karena osteoblas dan osteoklas bekerja bersama, merespons stres akibat aktivitas otot atau beban tubuh.

Selain proses pembentukan tulang, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Ingin tahu informasi menarik lainnya? Jangan ketinggalan, pantau terus kabar terupdate dari VOI dan follow semua akun sosial medianya!