Dari Kritik Tajam ke Dukungan Penuh: Alfred Pabika dan Pemuda Milenial Timika Beri Dukungan kepada Pasangan JOEL
JAKARTA - Pemuda Milenial Timika menyatakan dukungan penuh kepada pasangan calon bupati dan wakil bupati Mimika nomor urut 1, Johannes Rettob-Emanuel Kemong (JOEL).
Pernyataan ini disampaikan oleh Ketua Aliansi Masyarakat dan Mahasiswa Anti Korupsi, Alfred Pabika, dalam konferensi pers di Hotel Cenderawasih 66 Timika.
Dukungan ini menjadi perhatian publik karena sebelumnya Alfred Pabika dan rekan-rekannya dikenal sebagai penggerak aksi demonstrasi yang bertujuan menuntut Johannes Rettob atas dugaan korupsi pembelian pesawat. Namun, setelah mengikuti proses hukum yang menyatakan Johannes Rettob tidak bersalah, Alfred kini menyatakan dukungan penuh kepada pasangan JOEL.
“Kami melihat selama kampanye, debat, dan janji politik, pasangan JOEL benar-benar berpihak kepada masyarakat. Oleh karena itu, kami putuskan mendukung Johannes Rettob dan Emanuel Kemong,” ujar Alfred Pabika.
Alfred menilai pasangan JOEL memiliki rekam jejak yang jelas sebagai birokrat berpengalaman, dengan janji politik yang realistis, transparansi kepemimpinan, serta perhatian terhadap kearifan lokal dan isu global. Ia juga memberikan apresiasi khusus kepada Emanuel Kemong yang dinilainya telah melahirkan generasi Papua berprestasi di dunia pendidikan.
“Mereka memahami kebutuhan masyarakat Mimika, termasuk pembangunan infrastruktur, pemberdayaan ekonomi lokal, dan kesejahteraan masyarakat. Kami yakin mereka adalah pemimpin yang tepat untuk lima tahun ke depan,” tambah Alfred.
Alfred juga menanggapi isu hukum yang sempat membayangi Johannes Rettob. “Saya yang selama ini mendorong kasus korupsi Johannes Rettob, hingga akhirnya putusan Mahkamah Agung menyatakan beliau tidak bersalah. Setelah mengenal beliau lebih jauh, saya melihat beliau adalah birokrat yang benar-benar ingin membangun Mimika,” ungkapnya.
Baca juga:
Ia mengajak seluruh masyarakat Mimika untuk menggunakan hak pilih dengan hati nurani dan mendukung Pilkada damai, bebas dari konflik sosial seperti ujaran kebencian dan berita hoaks.
“Anggaran APBD Mimika yang mencapai Rp6,3 triliun harus dikelola oleh pemimpin berpengalaman. Suara kita sangat penting untuk masa depan Mimika lima tahun ke depan,” tutupnya.