Pergerakan Rupiah Berpotensi Melemah, Didorong Faktor External

JAKARTA - Analis memperkirakan nilai tukar rupiah diperkirakan akan melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Senin, 25 November.

Mengutip Bloomberg, nilai tukar Rupiah hari Jum'at, 22 November, Kurs rupiah spot menguat 0,35 persen ke Rp15.875 per dolar AS. Sementara, kurs rupiah Jisdor menguat 0,19 persen secara harian ke level harga Rp15.911 per dolar AS.

Pengamat Mata Uang dan Komoditas Lukman Leong menyampaikan, pergerakan rupiah diperkirakan akan melemah terhadap dolar AS oleh kekuatiran perang di Ukraina dan Timur Tengah.

"Terpilihnya Scott Bessent yang dikenal hawkish dolar AS sebagai menteri keuangan juga menekan rupiah,” jelas Lukman dalam keterangannya, Senin, 25 November.

Lukman memperkirakan rupiah berpotensi melemah di kisaran level harga Rp15.850 per dolar AS – Rp15.950 per dolar AS di perdagangan Senin, 25 November.

Senada, Direktur PT.Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menyampaikan harapan untuk jalur penurunan suku bunga telah dikurangi, meskipun tidak stabil, dalam beberapa minggu terakhir.

"Pasar memperkirakan peluang penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin sebesar 52 persen pada pertemuan Fed bulan Desember, turun dari 82,5 persen seminggu yang lalu, menurut FedWatch Tool milik CME," jelasnya.

Sebuah jajak pendapat Reuters menunjukkan sebagian besar ekonom memperkirakan Fed akan memangkas suku bunga pada pertemuan bulan Desember, dengan penurunan yang lebih dangkal pada tahun 2025 daripada yang diharapkan sebulan yang lalu karena risiko inflasi yang lebih tinggi dari kebijakan Trump.

Selain itu, Komentar terbaru dari pejabat Fed, termasuk Ketua Jerome Powell, telah menunjukkan bahwa bank sentral bersikap lambat dan terukur dalam jalur penurunan suku bunganya.

Ibrahim memperkirakan rupiah akan bergerak fluktuatif namun ditutup melemah pada perdagangan Senin, 25 November 2024 dalam rentang harga Rp15.920 - Rp16.000 per dolar AS.