Kelompok Teroris Daesh Tembaki Penganut Sufi di Afghanistan, 10 Orang Tewas

JAKARTA - Kelompok teroris Daesh (IS-K) mengaku bertanggung jawab atas serangan bersenjata menewaskan 10 orang di salah satu kuil Sufi di Provinsi Baghlan utara, Afganistan.

Mengutip AFP, Minggu 24 November, penguasa Taliban di Kabul, ibu kota Afganistan, sebelumnya mengatakan beberapa kali mereka telah mengalahkan Daesh yang kerap menyerang kaum minoritas Sufi atau Syiah. Keduanya dianggap sesat oleh Daesh.

Informasi penyerangan kelompok Daesh ini diperoleh dari juru bicara Kementerian Dalam Negeri Afganistan Abdul Matin Qani pada hari Jumat 22 November.

Qani menuturkan seorang pria bersenjata menembaki pengant Sufi yang menjalani ritual mingguan di sebuah kuil di daerah terpencil di distrik Nahrin.

Dia bilang, serangan itu menewaskan 10 orang.

Seorang penduduk setempat mengatakan mengenal para korban tewas. Menurutnya, mereka para jemaah yang sudah berkumpul kuil Sayed Pasha Agha pada Kamis malam.

Mereka sedang melakukan meditasi nyanyian Sufi ketika "seorang pria menembaki belasan jemaah," katanya dengan syarat anonim.

"Ketika orang-orang datang untuk salat subuh, mereka menemukan mayat-mayat itu," tambahnya.

Pelapor khusus PBB untuk hak asasi manusia di Afghanistan, Richard Bennett, menulis di X: “Kelompok minoritas agama masih berada dalam ancaman serius. Diperlukan lebih banyak pencegahan, perlindungan, & keadilan.”

Seperti diketahui, kelompok teroris Daesh menuduh kaum Sufi menyembah lebih dari satu Tuhan karena pengabdian mereka kepada para wali.

Pada pertengahan September 2024, kelompok cabang ISIS tersebut juga mengaku bertanggung jawab atas serangan di Afghanistan tengah yang menewaskan 14 orang.

Serangan itu dilakukan terhadap para korban yang sedang menyambut para peziarah kembali dari Karbala di Irak, salah satu tempat tersuci bagi kaum Syiah.