Ukraina Pulangkan 46 Warga Rusia yang ‘Ditahan’ Saat Invasi Kursk
JAKARTA - Rusia mengatakan Ukraina telah memulangkan 46 warga Rusia yang dibawa ke sana setelah pasukan Ukraina merebut sebagian wilayah Kursk barat Rusia pada Agustus.
“Negosiasi yang melelahkan dan panjang untuk kembalinya rekan senegara kita ke tanah air mereka telah membuahkan hasil,” tulis gubernur wilayah Kursk Alexei Smirnov dilansir Reuters, Jumat, 22 November.
“Mereka menerima semua bantuan yang diperlukan,” katanya.
Smirnov mengatakan warga sipil tersebut berasal dari distrik Sudzha, yang berbatasan dengan timur laut Ukraina. Mereka kembali melalui Belarusia.
Belum jelas di mana mereka ditahan di Ukraina.
Komisaris hak asasi manusia Rusia, Tatyana Moskalkova, mempublikasikan video yang menunjukkan keluarga dengan balita dan orang lanjut usia menerima bantuan kemanusiaan setelah turun dari bus.
Dia mengatakan mereka telah dibawa keluar dari wilayah Kursk oleh pasukan Ukraina setelah serangan pada 6 Agustus.
“Selama ini kami khawatir, kami berhubungan dengan kerabat, mengumpulkan dokumen untuk kepulangan orang-orang kami,” ujarnya seraya menambahkan bahwa perundingan tersebut melibatkan Rusia, Ukraina, Belarusia, dan Komite Palang Merah Internasional.
Belum ada komentar langsung dari Ukraina.
Baca juga:
- Menlu AS Blinken Terbang ke Italia Hadiri G7 dan Temui Paus Fransiskus
- Pesan Putin untuk Barat Lewat Serangan Rudal Oreshnik: Mundur Jika Tak Mau Diserang
- Penasihat Teknis Korea Utara dan Pasukannya Dikabarkan Tiba di Mariupol, Pakai Seragam Rusia
- Bandara Gatwick London Kembali Dibuka setelah Penyisiran TIm Penjinak Bom
Ukraina terus menguasai sebagian Kursk meskipun ada upaya Rusia untuk mengusir pasukan Kyiv. Rusia telah merebut kembali beberapa desa di wilayah tersebut.
Moskalkova mengatakan bulan lalu dia telah menerima permohonan mengenai lebih dari 1.000 warga Rusia dari Kursk, yang keberadaannya tidak diketahui dan dikatakan telah dibawa oleh pasukan Ukraina.
Setidaknya 122.000 warga Kursk mengungsi ketika pihak berwenang memerintahkan evakuasi tak lama setelah pasukan Kyiv menerobos perbatasan barat Rusia, didukung oleh kawanan drone dan persenjataan berat, termasuk senjata buatan Barat.