Pesan Putin untuk Barat Lewat Serangan Rudal Oreshnik: Mundur Jika Tak Mau Diserang
JAKARTA - Vladimir Putin membawa pesan sederhana ke Barat atas Ukraina: mundurlah, dan jika Anda tidak melakukannya, Rusia berhak menyerang fasilitas militer AS dan Inggris. Pesan ini terkait rudal hipersonik yang ditembakkan ke Dnipro, Ukraina.
Rusia menembakkan rudal balistik hipersonik jarak menengah baru yang dikenal sebagai "Oreshnik", atau Hazel Tree, ke Ukraina pada Kamis yang menurut Putin merupakan respons langsung terhadap serangan pasukan Ukraina terhadap Rusia dengan rudal AS dan Inggris.
Dalam pernyataan khusus dari Kremlin tepat setelah jam 8 malam, presiden Rusia mengatakan perang tersebut meningkat menjadi konflik global, meskipun ia menghindari retorika nuklir apa pun.
Sejauh ini, Putin juga menahan diri untuk tidak menyerang negara-negara Barat.
Dalam pernyataannya, pemimpin Kremlin memberikan pemberitahuan kepada Barat, Rusia berhak menyerang instalasi militer negara-negara yang membiarkan Ukraina menggunakan rudal mereka untuk menyerang Rusia.
Saat ini dilaporkan Ukraina menggunakan rudal Amerika Serikat dan Inggris.
Baca juga:
- Bandara Gatwick London Kembali Dibuka setelah Penyisiran TIm Penjinak Bom
- Massa di Pakistan Turun ke Jalan, Kutuk Serangan Konvoi Bus yang Tewaskan 40 Muslim Syiah
- Ukraina: Rudal Rusia yang Hantam Dnipro Berkecepatan 13 Ribu Km/Jam, Butuh 15 Menit Capai Sasaran
- Ledakan Roket Lukai 4 Tentara UNIFIL dari Italia, PM Meloni Murka
“Putin mengatakan kepada Barat untuk berhenti – berhenti – mundur,” kata Sergei Markov, mantan penasihat Kremlin, kepada Reuters dlansir Reuters, Jumat 22 November.
“Sinyal yang Putin kirimkan kepada dunia adalah kami menganggap serangan ini sebagai keterlibatan langsung Amerika Serikat dan Inggris dalam perang melawan Rusia,” katanya. “Tetapi kami tidak merespons dengan sekuat tenaga saat ini karena serangan terhadap Rusia tidak akan mengubah hasil perang,” imbuh Markov.