Piala Dunia Antarklub Kembali Tuai Kontroversi, Klub Kosta Rika Protes

JAKARTA - Piala Dunia Antarklub 2025 yang jadi hajatan FIFA kembali menuai kontroversi. Klub asal Kosta Rika, Alajuelense, mengancam tindakan hukum sebagai upaya memprotes kebijakan FIFA yang tak jelas.

Klub dengan rekor juara Primera Division de Costa Rica (Liga Kosta Rika) terbanyak itu meminta FIFA untuk mendapatkan tempat di Piala Dunia Antarklub musim panas mendatang. Jika ditolak, mereka bersiap menggugat FIFA secara hukum.

Alajuelense, yang telah memenangi 30 gelar liga, ingin FIFA menegakkan aturan yang melarang klub dari kepemilikan sama untuk berpartisipasi dalam turnamen tersebut.

"Klaim tersebut didasarkan pada prinsip kelayakan yang ditetapkan dalam aturan turnamen," bunyi pernyataan resmi Alajuelense.

Juru bicara Alajuelense, Marco Vazquez, mencatat bahwa klub Meksiko, Leon dan Pachuca, dipegang oleh pemilik yang sama, Jesus Martinez, dari Grupo Pachuca.

"Itu adalah aturan yang ditetapkan FIFA, tidak boleh ada kepemilikan ganda. Ada dua klub Meksiko dari pemilik yang sama dan buku aturannya jelas."

"Yang kami minta adalah meninjau apa yang ditetapkan FIFA sendiri," kata Vazquez pada Rabu, 20 November 2024, waktu setempat.

Turnamen yang diselenggarakan FIFA tersebut telah diperluas dari tujuh tim menjadi 32 tim.

Rencananya, Piala Dunia Antarklub 2025 akan diselenggarakan di Amerika Serikat mulai Juni hingga Juli 2025.

"Kami menyewa firma hukum di Spanyol dan mereka memiliki semua detailnya," kata Vazquez tentang potensi tindakan hukum.

FIFA belum bereaksi secara terbuka terhadap pengumuman Alajuelense dan tidak segera menjawab permintaan komentar.

Alajuelense adalah tim dengan peringkat terbaik di Amerika Tengah untuk Concacaf, tetapi berada di peringkat ke-40 secara keseluruhan di konfederasi tersebut.

Concacaf memiliki empat klub di Piala Dunia Antarklub 2025. Tim yang lolos adalah Seattle Sounders FC, Monterrey, Leon, dan Pachuca. Kemudian, Inter Miami yang diperkuat Lionel Messi akan berpartisipasi sebagai tuan rumah.

Kelima klub diumumkan untuk pengundian pada 5 Desember 2025 di Miami.

Di Meksiko, selain Leon dan Pachuca, ada dua perusahaan lain yang memiliki dua atau lebih klub di divisi utama.

Grupo Caliente memiliki Tijuana dan Queretaro, sementara Grupo Orlegi mengendalikan Atlas dan Santos. TV Azteca memiliki Mazatlan dan memiliki sebagian kepemilikan atas Puebla.

Pada Mei 2023, Liga MX (Liga Utama Meksiko) mengumumkan bahwa kepemilikan bersama akan dilarang, tetapi memberi pemilik waktu empat tahun untuk menjual.

Jesus Martinez Murguia, yang mengelola klub Leon, mengatakan mereka akan menjual sebagian tim untuk mematuhi peraturan, tetapi akan tetap memiliki kepemilikan sebagian.

Sementara itu, dengan kata lain, ancaman yang dilakukan Alajuelense merujuk kepada keberadaan Leon dan Pachuca dari Meksiko.

Mereka meminta FIFA untuk memilih salah satu dari dua klub itu untuk ikut serta di Piala Dunia Antarklub 2025 karena kedua klub tersebut dimiliki orang atau perusahaan yang sama.

Selain kehadiran dua klub dengan kepemilikan sama, Piala Dunia Antarklub 2025 sebelumnya juga mendapat protes keras.

Peraturan baru yang dibuat FIFA membuat pemain-pemain klub peserta tidak punya waktu istirahat cukup pada musim panas.