AS Tuduh Lima Pemuda dalam Kasus Peretasan ‘Scattered Spider’
JAKARTA — Jaksa federal Amerika Serikat pekan ini mengungkap dakwaan kriminal terhadap lima individu yang diduga terlibat dalam kelompok peretas "Scattered Spider." Mereka dituduh membobol puluhan perusahaan di AS untuk mencuri informasi rahasia dan cryptocurrency.
Martin Estrada, Jaksa AS di Los Angeles, menyatakan bahwa para terdakwa melakukan serangan phishing dengan mengirim pesan teks palsu yang menyerupai pemberitahuan resmi kepada karyawan perusahaan. Pesan tersebut berisi tautan yang meminta informasi login, memungkinkan para peretas mencuri data perusahaan dan cryptocurrency senilai jutaan dolar dari akun individu.
Setidaknya 12 perusahaan dari berbagai sektor, termasuk gaming, outsourcing, telekomunikasi, dan cryptocurrency, serta ratusan ribu individu, menjadi korban. Namun, nama-nama perusahaan yang menjadi korban tidak diungkapkan oleh pihak berwenang.
Scattered Spider dikenal sebagai komunitas peretas yang terdiri dari kelompok kecil, termasuk individu muda, yang bekerja sama secara sporadis. Kelompok ini menjadi terkenal karena aksi cybercrime agresif yang menargetkan perusahaan multinasional besar dan investor cryptocurrency.
Lima terdakwa yang diumumkan adalah:
- Tyler Buchanan (22 tahun) dari Skotlandia
- Ahmed Elbadawy (23 tahun) dari College Station, Texas
- Joel Evans (25 tahun) dari Jacksonville, North Carolina
- Evans Osiebo (20 tahun) dari Dallas
- Noah Urban (20 tahun) dari Palm Coast, Florida
Mereka didakwa dengan dua tuduhan konspirasi dan pencurian identitas yang diperburuk. Buchanan juga menghadapi dakwaan tambahan terkait penipuan. Aktivitas ilegal mereka berlangsung antara September 2021 hingga April 2023.
Buchanan ditangkap pada Juni lalu di Bandara Palma de Mallorca, Spanyol, saat mencoba naik pesawat menuju Naples. Saat ini, ia menunggu proses ekstradisi ke AS. Sementara itu, Evans ditangkap di North Carolina, dan Urban mengaku tidak bersalah atas 14 dakwaan terkait penipuan dalam kasus terpisah di Florida.
Baca juga:
Allison Nixon, Kepala Riset di perusahaan keamanan siber Unit 221B, menegaskan bahwa era kejahatan siber tanpa konsekuensi telah berakhir. “Penegak hukum kini lebih agresif menghadapi gelombang kejahatan siber ini,” katanya. Nixon juga mengimbau anak muda yang terlibat dalam budaya kejahatan siber untuk segera berhenti sebelum menjadi target berikutnya.
Kelompok ini sebelumnya menarik perhatian besar pada September 2023 ketika berhasil meretas jaringan operator kasino Caesars Entertainment dan MGM Resorts International, dengan Caesars membayar tebusan sebesar 15 juta dolar AS (Rp238,5 miliar) untuk memulihkan jaringan mereka. Namun, belum jelas apakah lima terdakwa ini terkait dengan insiden tersebut.
Pihak Departemen Kehakiman AS dan perusahaan korban lainnya belum memberikan komentar lebih lanjut mengenai kasus ini.