Bitcoin Tembus ATH Baru Lagi di Harga 97.000 Dolar AS per Koin
JAKARTA - Harga Bitcoin naik lagi hari ini, langsung mencatatkan rekor baru harga tertinggi sepanjang masanya (ATH). Aset kripto terbesar di dunia berdasarkan market cap ini melonjak 6%, mencetak rekor all time high di level 97.457 dolar AS (sekitar Rp1,54 miliar) berdasrkan data CoinMarketCap.
Dengan tren kenaikan ini, harga Bitcoin semakin mendekati targetnya di 100.000 dolar AS (sekitar Rp1,58 miliar). Bersamaan dengan itu, dominasi pasar Bitcoin juga meningkat tajam, mencapai lebih dari 60,5%.
Di tengah capaian Bitcoin teranyar, pasangan perdagangan ETH/BTC justru melemah, mencapai titik terendah dalam tiga tahun terakhir. Merosotnya trading pair tersebut menimbulkan kekhawatiran bahwa musim altcoin (altseason) – periode saat altcoin mendominasi pasar – mungkin tertunda.
Penyebab Harga Bitcoin Naik
Analis mencatat bahwa penurunan ETH/BTC merupakan tanda utama dari pergeseran pasar menuju dominasi Bitcoin. Hari ini, pasangan ETH/BTC menembus tren garis bawah, mencapai level terendah sejak Maret 2021. Ini mengindikasikan bahwa altcoin seperti Ethereum mulai kehilangan daya tariknya saat investor lebih memilih Bitcoin sebagai aset utama.
Seorang analis kripto, Bitcody, mencatat bahwa ada peluang pasangan ETH/BTC akan mencapai titik terendah pada bulan Desember. "Data historis mendukung ini – dalam 6 dari 8 tahun terakhir, Desember telah menjadi bulan pemulihan untuk ETH/BTC. Jika pola ini berulang, ETH/BTC mungkin akan segera menemukan pijakannya," ujarnya.
Meski begitu, dia menambahkan untuk memulai altseason, Ethereum perlu menunjukkan kekuatannya secara signifikan. Lembaga analisis QCP Capital mengungkapkan bahwa partisipasi Ethereum adalah syarat utama untuk memicu musim altcoin. Dengan pasangan ETH/BTC yang masih lemah, peluang altseason tampaknya masih jauh.
Saat penulisan, Bitcoin diperdagangkan di level Rp1,55 miliar per koin berdasarkan data CoinGecko, Rabu, 21 November. Dalam 24 jam terakhir, Bitcoin naik 4,5%.