Miras Oplosan di Laos Renggut 4 Nyawa, Korbannya Turis AS, Australia hingga Denmark
JAKARTA - Insiden keracunan minuman keras (miras) terjadi di Vang Vieng, Laos. Jumlah korban meninggal akibat kejadian itu menjadi empat orang termasuk warga Australia yang terakhir dikabarkan tewas usai mendapat perawatan di rumahs sakit (RS).
Perdana Menteri (PM) Australia Anthony Albanese mengatakan dalam rapat Parlemen bahwa Bianca Jones, 19 tahun, meninggal setelah keracunan usai menenggak alkohol di Vang Vieng.
Jones sempat dievakuasi dari Laos ke RS di Thailand tapi nyawanya tidak dapat diselamatkan. Satu rekan Jones yang mengalami insiden serupa masih dirawat di sana.
"Ini adalah ketakutan terburuk setiap orang tua dan mimpi buruk yang tidak seharusnya dialami siapa pun," kata Albanese kepada anggota parlemen, Kamis 21 November, dikutip dari AP.
"Kami juga menggunakan momen ini untuk mengatakan bahwa kami memikirkan teman Bianca, Holly Bowles yang sedang berjuang untuk hidupnya," sambungnya.
Baca juga:
- Alexander Marwata Sebut OTT KPK Mustahil Dihilangkan: Mungkin Lebih Selektif
- Pasukan Paramiliter Biang Perang Saudara di Sudan Serang Desa Tewaskan 40 Orang
- KPK Duga Uang Suap Dana Hibah Pokmas Jatim Digunakan Tersangka Beli Rumah dan Apartemen
- Said Didu Dipolisikan, Eks Ketua MK Sebut Pasal Karet Kerap Ancam Beda Pendapat Pemerintah
Kedua warga negara Australia itu jatuh sakit pada 13 November setelah menghabiskan malam dengan minum-minum alkohol bersama sekelompok orang.
Mereka diyakini telah mengonsumsi minuman dicampur metanol, kandungan yang terkadang digunakan dalam miras oplosan di bar-bar tidak bereputasi baik di Laos.
Kementerian Luar Negeri Selandia Baru pada Kamis 21 November menyatakan, salah satu warga negaranya juga jatuh sakit di Laos diduga korban keracunan miras oplosan.
Sementara Kementerian Luar Negeri Denmark, ketika ditanya tentang insiden keracunan tersebut, mengatakan pada Rabu 20 November, bahwa dua warga negaranya telah meninggal di Laos tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Lebih lanjut, Departemen Luar Negeri AS juga mengonfirmasi warga negaranya meninggal, tetapi tidak memberikan komentar lebih lanjut sebagai bentuk penghormatan kepada keluarga korban.