Mike Portnoy Tersentuh dengan Kehangatan Fans di Tur 40 Tahun Perjalanan Dream Theater

JAKARTA - Mike Portnoy, drummer Dream Theater merasa tersanjung dan tersentuh dengan sambutan hangat para penggemar. Hal itu ia rasakan saat tampil di konser anniversary ke-40 band asal Amerika Serikat tersebut.

Sempat keluar dari grup pada 2010, Mike banyak bertualang di dunia musik. Ia pernah jadi drummer Avenged Sevenfold, membentuk project super band, hingga akhirnya kembali pulang.

Bagi Mike, pengalaman ini sangat berkesan. Aoalagi tur ini merupakan gelaran tur pertama sejak ia keluar 14 tahun silam.

"Terasa luar biasa. Agak lucu karena bagi seluruh dunia, mereka baru mulai melihat reuni ini sekarang, tetapi kami sudah bersama selama setahun di balik layar. Jadi sudah lebih dari setahun bagi kami di balik layar dan membuat rekaman baru, tetapi baru sekarang dalam beberapa minggu terakhir sejak tur [peringatan 40 tahun di Eropa] dimulai dan sejak video musik pertama [dari album DREAM THEATER yang akan datang] dirilis, orang-orang benar-benar melihat kami kembali bersama lagi," ungkap Portnoy saat diundang ke acara Coffee With Ola bersama John Petrucci, dikutip dari Blabbermouth, 20 November.

"Sementara bagi kami, ini seperti berita lama. Namun ini mengasyikkan. Dan Anda bisa merasakan kegembiraan, cinta, dan emosi di setiap pertunjukan. Dan setiap malam [penyanyi DREAM THEATER] James [LaBrie] menyambut saya kembali dari panggung. Dan itu luar biasa, banyaknya cinta dan semua orang yang begitu ramah dan segalanya," tambahnya.

Sang gitaris, John Petrucci juga merasakan energi yang luar biasa saat keliling Eropa dan berbagai wilayah lainnya untuk tur ini.

"Ada beberapa perdebatan tentang singel mana yang harus kami bawakan sebagai pembuka, dan 'Night Terror' adalah lagu pertama yang kami tulis bersama. Saat kami bersama, itulah yang keluar dari mulut kami. Jadi, bagi kami, ya, mungkin ada lagu-lagu yang sedikit lebih langsung ke basis penggemar umum, tetapi bagi kami, kami merasa penting bahwa hal pertama yang didengar orang adalah, 'Dengar, inilah DREAM THEATER," ujar Petrucci.

"Ini adalah hal pertama yang kami tulis. Ini mengidentifikasi semua hal yang disukai semua orang tentang band ini dan menampilkan Mike.' Saya selalu mengatakan bahwa isian pembuka sebelum riff gitar yang dilakukan Mike, isian itu seperti, 'Saya kembali.' [Tertawa] 'Kalau-kalau Anda merindukanku.' Dan saya pikir dia melakukannya dalam satu kali pengambilan. Itu seperti, 'Ya, itu dia. Itu ciri khasnya,'" sambungnya.

Dream Theater telah menjadi bagian hidup, serta keluarga bagi Mike Portnoy. Ia senang bisa melewati banyak pengalaman, baik itu pahit, manis dan berbagai emosi lain selama ini.

"Kembali bersama mereka, rasanya sangat istimewa. Rasanya seperti keluarga, sungguh, sejujurnya. John, saya, dan bassis DREAM THEATER, John Myung, telah bermain bersama selama hampir 40 tahun saat ini. Kami membentuk band saat kami masih remaja dan bertemu di perguruan tinggi, bulan pertama kuliah. Jadi, bagi kami, ini lebih dari sekadar menjadi bagian dari band bersama," tegas Mike.

"Kami telah menjalani hidup bersama. Kami bertemu istri kami bersama, istri kami bermain di band bersama, kami memiliki keluarga di waktu yang sama, kami telah menghadiri pemakaman orang tua dan saudara kandung masing-masing dan hal-hal seperti itu. Jadi, kami telah melalui semua pengalaman hidup ini bersama. Bagi kami, ini lebih dari sekadar musik. Meski begitu, setidaknya bagi saya, rasanya seperti tidak ada waktu yang berlalu. Rasanya tidak seperti 13 tahun. Begitu kami mulai menulis bersama, rasanya begitu alami dan segar. 'Night Terror' adalah hal pertama yang kami kerjakan, dan hasilnya begitu alami. Tidak banyak yang perlu dipikirkan untuk mengerjakannya. Rasanya seperti, 'Oke, di sinilah kita berada, di titik yang baru saja kita tinggalkan.'".