Negara Anggota Uni Eropa Sepakat Kerja Sama Kembangkan Pertahanan Udara hingga Peperangan Elektronik
JAKARTA - Sekelompok negara Eropa sepakat pada Hari Selasa untuk bekerja sama mengembangkan pertahanan rudal, peperangan elektronik dan aset militer lainnya, sebagai bagian dari upaya untuk mendorong kerja sama pertahanan yang lebih erat antara pemerintah nasional.
Banyak negara Eropa telah meningkatkan pengeluaran pertahanan dalam beberapa tahun terakhir, didorong oleh perang Rusia di Ukraina dan kekhawatiran Amerika Serikat akan memangkas komitmennya untuk melindungi benua itu, khususnya kelak di bawah presiden terpilih Donald Trump, yang kritis terhadap NATO (Pakta Pertahanan Atlantik Utara).
Namun, pejabat tinggi Uni Eropa mengatakan, benua itu juga harus mengubah cara membelanjakan uangnya untuk pertahanan, mendesak negara-negara untuk bersatu mengembangkan dan membeli senjata untuk mendapatkan nilai yang lebih baik dan mengurangi fragmentasi di pasar pertahanan Eropa.
Di bawah empat skema yang diumumkan oleh Badan Pertahanan Eropa (EDA) Uni Eropa, kelompok negara telah menandatangani apa yang disebut surat pernyataan untuk mengembangkan pertahanan udara dan rudal, peperangan elektronik, amunisi terbang dan Kapal Tempur Eropa.
"Upaya nasional, meskipun sangat diperlukan, tidaklah cukup," kata Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell dalam sebuah pernyataan, melansir Reuters 20 November.
"Lanskap geopolitik membuat kerja sama kita, di samping peningkatan pengeluaran, penting untuk bersiap menghadapi peperangan berintensitas tinggi," lanjutnya.
EDA mengatakan 18 negara mulai dari Jerman, Prancis, Italia hingga Siprus dan Luksemburg mendaftar untuk bekerja sama dalam pertahanan udara. Tujuh belas negara akan bekerja sama dalam loitering munitions, 14 negara dalam peperangan elektronik dan tujuh negara dalam kapal tempur.
Baca juga:
- PM Starmer Sebut Perubahan Doktrin Nuklir Rusia Tidak Menghalangi Dukungan Inggris ke Ukraina
- Amerika Serikat dan Israel akan Bahas Korban Sipil di Gaza Awal Bulan Depan
- Gedung Putih Pastikan Amerika Serikat Tidak akan Mengubah Doktrin Nuklirnya
- Turki Tolak Presiden Israel Masuki Wilayah Udaranya, Erdogan: Kami Tidak Mengizinkan
Peperangan elektronik, yang digunakan untuk mengacaukan sinyal senjata seperti pesawat tanpa awak dan loitering munitions, yang melayang di atas target, telah muncul sebagai teknologi utama dalam perang di Ukraina.
EDA tidak memberikan nilai finansial pada keempat inisiatif tersebut atau menyebutkan nama perusahaan yang mungkin terlibat.
"Ruang lingkup surat pernyataan ini berkisar dari pengadaan bersama jangka pendek, melalui modernisasi dan peningkatan jangka menengah, hingga pengembangan kemampuan masa depan jangka panjang," katanya.