Microsoft Luncurkan Dua Chip Data Center untuk Mempercepat Aplikasi AI
JAKARTA – Microsoft memperkenalkan dua chip infrastruktur terbaru yang dirancang untuk data center guna mempercepat operasi kecerdasan buatan (AI) dan meningkatkan keamanan data. Pengumuman ini disampaikan pada konferensi Ignite yang berlangsung pada Selasa 19 November.
Microsoft telah mengalokasikan sumber daya besar untuk mengembangkan chip khusus yang mendukung aplikasi umum dan kecerdasan buatan. Langkah ini sejalan dengan strategi perusahaan seperti Amazon dan Google yang juga merancang chip khusus untuk kebutuhan mereka sendiri, menawarkan keunggulan kinerja dan efisiensi biaya.
Dua chip terbaru Microsoft dirancang untuk mendukung infrastruktur pusat data secara mendalam. Chip pertama, Azure Integrated HSM (Hardware Security Module), bertujuan untuk meningkatkan keamanan dengan menyimpan data enkripsi dan informasi sensitif lainnya dalam modul keamanan khusus. Chip ini akan dipasang di setiap server baru yang akan digunakan di data center mulai tahun depan.
Sementara itu, chip kedua adalah Data Processing Unit (DPU), yang mengintegrasikan beberapa komponen server ke dalam satu chip yang berfokus pada pengolahan data penyimpanan cloud. Microsoft mengklaim chip ini mampu menjalankan tugas-tugas tertentu dengan konsumsi daya tiga kali lebih rendah dan kinerja empat kali lebih tinggi dibandingkan perangkat keras sebelumnya.
Baca juga:
Optimalisasi Infrastruktur untuk AI
Rani Borkar, Wakil Presiden Korporat Azure Hardware Systems and Infrastructure, mengatakan bahwa Microsoft berupaya mengoptimalkan setiap lapisan infrastruktur untuk memastikan data center mampu memenuhi kebutuhan kecepatan pemrosesan informasi yang dibutuhkan AI.
Dengan chip baru ini, Microsoft mengurangi ketergantungan pada prosesor dari Intel dan Nvidia, yang sebelumnya mendominasi pasar perangkat keras data center.
Selain peluncuran chip, Microsoft juga memperkenalkan sistem pendingin terbaru untuk server data center yang menggunakan cairan untuk menurunkan suhu komponen. Teknologi ini dirancang untuk mendukung sistem AI berskala besar yang memerlukan efisiensi pendinginan tinggi.
Dengan peluncuran dua chip baru dan sistem pendingin yang canggih, Microsoft menunjukkan komitmennya untuk memimpin inovasi dalam teknologi data center, sekaligus menjawab tantangan kinerja dan keamanan dalam era kecerdasan buatan.