Menlu Araghchi di Hadapan Komandan Garda Revolusi Iran: Kesiapsiagaan Berperang Mencegah Perang
JAKARTA - Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi berpendapat, kesiapan berperang adalah hal yang mencegah negara tersebut terlibat dalam perang.
Berbicara di pertemuan para komandan dan perwira Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) pada Hari Selasa, Menlu Araghchi mengatakan untuk mencegah perang, perlu untuk "menyatakan dengan jelas kekuatan dan kesiapan Anda dan menunjukkan bahwa Anda siap untuk berperang."
"Yang mencegah terjadinya perang sebenarnya adalah kesiapan berperang, dan perlu dicatat bahwa jika tanda-tanda ketakutan sekecil apa pun ditunjukkan dalam situasi di mana ada ancaman perang, Anda sebenarnya telah memaksakan perang pada diri Anda sendiri," tegasnya, dilansir dari IRNA 20 November.
Lebih jauh ia mengatakan, Iran berhak untuk menanggapi tindakan agresi terbaru Israel terhadap negara tersebut dan akan bertindak pada waktu yang tepat dan dengan cara yang dianggapnya tepat.
Dalam kesempatan yang sama Menlu Araghchi mengatakan, Operasi True Promise 1 dan Operasi True Promise 2 yang dilakukan IRGC merupakan reaksi defensif Iran terhadap tindakan agresi sebelumnya yang dilakukan oleh rezim Zionis.
"Kami secara resmi mengumumkan kepada masyarakat internasional bahwa agresi terbaru rezim Zionis adalah agresi baru dan layak mendapat respons," katanya.
Baca juga:
- UNICEF: Lebih dari 200 Anak Tewas di Lebanon dalam Kurun Waktu Kurang dari Dua Bulan
- Presiden Putin Setujui Revisi Doktrin Nuklir Rusia
- AS Ubah Kebijakan Senjatanya di Ukraina, Rusia Siap Formalkan Perubahan Doktrin Nuklir Sesuai Kebutuhan
- DK PBB Desak Lonjakan Bantuan Kemanusiaan ke Gaza, Menlu Inggris: Situasinya Semakin Memburuk
Menurut Araghchi, Iran telah bertindak dengan penuh perhitungan dan tenang dalam 12 bulan terakhir atau lebih untuk menghindari perluasan perang.
Namun, ia berpendapat penting untuk menanggapi tindakan agresi rezim Israel sehingga mereka tidak menyimpulkan, mereka dapat lolos begitu saja setelah menyerang Iran.