Bagikan:

JAKARTA - Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi mengatakan pembicaraan tidak langsung antara Iran dan Amerika Serikat, yang difasilitasi oleh Oman, dihentikan sementara karena meningkatnya ketegangan di kawasan.

Berbicara saat berkunjung ke ibu kota Oman, Muscat, Araghchi mengatakan perundingan, yang dikenal sebagai proses “Muscat”, telah dihentikan karena keadaan khusus di kawasan tersebut.

“Oman selalu memainkan peran penting dalam mengatasi masalah regional dan secara aktif memfasilitasi dialog antara Iran dan AS,” kata Araghchi dilansir CNN, Senin, 14 Oktober.

Namun, ia menekankan gejolak regional saat ini membuat perundingan lebih lanjut tidak mungkin dilakukan untuk saat ini.

“Kami tidak melihat adanya dasar bagi perundingan ini sampai kita dapat melewati krisis yang terjadi saat ini,” imbuhnya.

Araghchi membiarkan pintu terbuka bagi proses tersebut untuk dilanjutkan pada tahap selanjutnya.

Ketika ditanya apakah ada pesan yang disampaikan ke AS selama kunjungannya, Araghchi mengatakan “tidak ada pesan yang dikirim ke negara lain selama perjalanan ini.”

Araghchi mengatakan negara-negara AS dan Eropa, serta aktor-aktor regional, harus mengakui sikap Iran terhadap perkembangan terkini.

“Posisi kami sangat jelas,” kata Araghchi.

“Kami tidak menginginkan perang atau konflik, namun kami sepenuhnya siap menghadapinya. Kami percaya bahwa diplomasi harus digunakan untuk mencegah eskalasi,” Sambungnya.

Penghentian perundingan terjadi di tengah meningkatnya ketegangan sejak Iran meluncurkan rentetan rudal ke Israel pada tanggal 1 Oktober, tindakan pembalasan setelah pembunuhan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah dan seorang komandan Korps Garda Revolusi Islam Iran di Beirut. Israel lantas menargetkan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dalam serangan terhadap Teheran dua bulan sebelumnya.