Dituduh Berencana Bunuh Eks Menteri Kehakiman Kanada, Iran: Kampanye Misinformasi

JAKARTA - Pihak berwenang Kanada mengklaim telah menggagalkan dugaan rencana pembunuhan mantan Menteri Kehakiman Irwin Cotler yang diduga didalangi Iran.

Eks Menteri Kehakiman Kanada berusia 84 tahun itu terkenal keras mengkiritik Iran selama ini.

Cotler pensiun dari dunia politik pada tahun 2015 tetapi tetap aktif di banyak asosiasi yang memperjuangkan hak asasi manusia (HAM) di seluruh dunia.

Surat kabar Globe and Mail melaporkan, Cotler mendapatkan informasi menghadapi ancaman langsung akan dibunuh oleh agen-agen Iran pada 26 Oktober.

Surat kabar itu menambahkan, pihak berwenang Kanada mengatakan dua orang diduga terlibat dalam rencana tersebut.

Organisasi HAM Raoul Wallenberg, tempat Cotler didapuk sebagai salah satu petingginya mengkonfirmasi laporan yang diterbitkan Globe and Mail. Namun, tidak ada detail terkait tudingan akan rencana pembunuhan itu.

"[Cotler] tidak memiliki pengetahuan atau rincian mengenai penangkapan yang dilakukan," kata juru bicara organisasi tersebut, Brandon Golfman.

Iran telah membantah tudugan tersebut pada Senin kemarin. Kantor berita resmi IRNA melaporkan, Direktur Jenderal Kementerian Luar Negeri Iran untuk AS, Issa Kameli mengatakan media Kanada mencoba menerbitkan berita tanpa bukti yang kuat.

Iran mengecam laporan itu sebagai "cerita yang menggelikan dan sejalan dengan kampanye misinformasi terhadap Iran."

Juru bicara Menteri Keamanan Publik Kanada, Dominic LeBlanc saat dimintai konfirmasi terkait hal ini menolak berkomentar. "Kami tidak dapat mengomentari, atau mengonfirmasi operasi RCMP (Kepolisian Kerajaan Kanada) tertentu karena alasan keamanan," katanya kepada AFP.