Restoran di Malaysia Jual Lumpia 'Sultan' Seharga Rp10,2 Juta, Apa Saja Isinya?
JAKARTA - Popiah alias lumpiah basah adalah hidangan tradisional yang sangat populer di Asia Tenggara, biasanya dikenal sebagai makanan jalanan yang sederhana dan terjangkau.
Di Singapura, Malaysia dan Thailand, hidangan lumpia dikenal dengan nama popiah. Hidangan ini terinspirasi dari lumpia basah khas Fujian atau Chaozhou yang populer di Asia Tenggara hingga Taiwan.
Popiah sering dijual dengan harga yang sangat ramah di kantong. Namun, bagaimana jadinya jika popiah dijual dengan harga yang mahal?
Dua restoran di Malaysia, yakni Nimbus dari Kuala Lumpur dan Bibi’s Popiah di Ipoh berkolaborasi untuk menciptakan popiah premium yang mereka sebut sebagai "Most Expensive Popiah" atau popiah paling mahal.
Momen peluncuran hidangan mewah ini dibagikan melalui unggahan akun Instagram salah satu pendiri Bibi’s Popiah, Perly Yuen, pada Minggu, 10 November 2024.
Dalam video tersebut, terlihat proses pembuatan popiah yang sangat istimewa ini, yang pastinya menarik perhatian para penggemar kuliner.
Dilansir VOI dari laman Asia One pada Sabtu, 16 November 2024, popiah itu dijual seharga RM 2.888 atau Rp10,2 juta.
Popiah premium ini hanya tersedia dengan memesan secara pre-order, tepatnya satu minggu sebelumnya. Popiah mahal ini dapat ditemukan di semua gerai Bibi's Popiah di Malaysia.
Untuk memberikan gambaran lebih jelas mengenai bahan-bahan yang digunakan, sebuah video unggahan dari media Malaysia, KL Foodie menunjukkan lebih detail apa saja yang ada dalam setiap popiah.
Chef Fred Choong dari Nimbus Restaurant dan Yao Tong dari Bibi’s Popiah mengungkapkan bahwa setiap popiah mengandung lima bahan berbeda yang berasal dari berbagai negara.
Baca juga:
Di antaranya adalah kepiting jenis Alaskan King Crab yang dikukus selama 4-5 menit. Berikutnya, kepiting dipanggang menggunakan alat blow torch dengan irisan daun bawang, bunga cordyceps yang sudah digoreng dan truffle oil.
Untuk menggantikan sengkuang (lobak) yang biasanya ada dalam popiah biasa, mereka menggunakan pir Ibaraki Keisui yang manis dan renyah. Selain itu, setiap popiah juga disiram dengan saus khusus, yang menambah rasa unik pada hidangan ini.
Popiah ini kemudian digulung dengan kulit lumpia. Lalu, hias dengan topping yang tak biasa, kaviar jenis Ossetra dari Prancis. Selain itu, dilengkapi dengan kertas emas atau edible gold leaf 24 karat yang dikirim dari Italia.
"Kami harus membuatnya bersinar," kata Chef Fred dalam video tersebut.
Tentu saja, harga popiah yang sangat tinggi ini langsung memicu berbagai reaksi di media sosial. Banyak warganet yang terkejut dengan harga fantastis ini, bahkan ada yang bercanda dengan menyebut harga satu popiah ini lebih mahal daripada sewa rumahnya.
Beberapa warganet bertanya-tanya siapa yang akan rela menghabiskan uang sebanyak itu untuk sebuah popiah mewah. Sementara, warganet lainnya merasa bahwa popiah seharusnya tetap menjadi hidangan sederhana dan tidak perlu dilebih-lebihkan.
"Lebih mahal dari uang rumah sewa ku," komentar warganet.
"Siapa yang mau menghabiskan uang sebanyak itu hanya untuk makan popiah yang mewah itu?" kata warganet lainnya.
"Mereka benar-benar mencicipinya?" ungkap warganet lainnya.
"Bahan mahal bukan berarti rasanya enak." tulis warganet lainnya.