Jadi Green Port Pertama di RI, Progres Container Yard Pelabuhan Batu Ampar Capai 21,95 Persen

JAKARTA - Pembangunan Container Yard (CY) dan infrastruktur penunjang Terminal Peti Kemas Pelabuhan Batu Ampar di Batam, Kepulauan Riau, menunjukkan progres signifikan.

Sejak groundbreaking pada Mei 2024, PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) melaporkan, bahwa saat ini perkembangan fisiknya telah mencapai angka 21,95 persen.

"Pada proyek ini, WSBP dipercaya oleh @perseroanbatam untuk mengerjakan konstruksi, design dan build. Saat ini, progresnya sudah mencapai 21,95 persen," demikian bunyi keterangan dalam unggahan video di akun Instagram resmi @waskita_precast, Jumat ,15 November.

WSBP menjelaskan, proyek ini memiliki peran penting dalam meningkatkan kapasitas penyimpanan container milik PT Persero Batam dari 550.000 Twenty-Foot Equivalent Unit (TEUs) per tahun menjadi 900.000 TEUs per tahun serta memodernisasi pelabuhan demi mendorong pertumbuhan ekonomi di Batam.

"Doakan agar pembangunan ini berjalan lancar dan memberikan dampak positif bagi ekonomi, khususnya Kota Batam dan Indonesia, ya!" imbuhnya.

Sekadar informasi, pembangunan CY dan infrastruktur pendukung ini merupakan bagian dari upaya PT Persero Batam membenahi dan memodernisasi Pelabuhan Batu Ampar sebagai hub logistik dan green port pertama di Indonesia.

Upaya ini juga merupakan salah satu strategi percepatan perseroan dalam meningkatkan volume kegiatan bongkar-muat barang dari sebelumnya 550.000 TEUs menjadi 900.000 TEUs per tahun.

Adapun rencana pembangunan CY dan infrastruktur pendukung Terminal Peti Kemas ini merupakan hasil dari penandatanganan kerja sama antara BP Batam dan PT Persero Batam pada 31 Agustus 2023 lalu dengan jangka waktu 37 tahun dan menjadi titik awal transformasi Pelabuhan Batu Ampar menjadi Terminal Peti Kemas berstandar internasional dan modern.

Ada tiga tahap transformasi, yakni pembangunan CY seluas 12 hektare (ha), pembangunan suprastruktur dengan penambahan 4 QC dan 10 RTG serta peningkatan produktivitas dan konektivitas.