Bagikan:

BATAM - Badan Pengusahaan (BP) Batam, Kepulauan Riau, menghadirkan derek kontainer (container craine) dari Korea Selatan sebagai upaya mempercepat proses bongkar muat di Pelabuhan Batu Ampar.

Kepala BP Batam Muhammad Rudi mengatakan, derek tersebut dapat memindahkan 35 unit kontainer dalam waktu satu jam, atau sama dengan satu unit kontainer hanya membutuhkan waktu 2 menit.

"Dulu yang lama adalah craine bongkar muatnya, dalam satu kali bongkar muat bisa sampai 45 menit. Dengan craine yang ini hanya 2 menit saja," kata Rudi dikutip dari Antara, Minggu, 9 April. 

Ia menambahkan, dalam satu tahun Pelabuhan Batu Ampar menerima sekitar 600 kontainer yang masuk ke Kota Batam.

"Kita bagi rata semua kontainernya itu 2 menit saja, saya kira kita bisa tau dalam beberapa jam saja kontainer yang akan diselesaikan. Artinya alat ini bisa selesaikan masalah yang ada di sini," ujar dia.

Ia menyebutkan, pemesanan derek tersebut telah dilakukan sejak 14 bulan yang lalu dengan anggaran sebesar Rp120 miliar.

Rudi berencana pada tahun depan, pihaknya akan menambah derek kontainer serupa agar meningkatkan proses bongkar muat yang lebih cepat.

"Kita berharap dengan alat yang sudah canggih ini, nanti ada banyak para pemilik barang yang ingin menitipkan barang di Batam, maka seluruh alat kita bangun," ujar dia.

Menurutnya, langkah tersebut juga sebagai upaya menjadikan Pelabuhan Batu Ampar hub logistik bagi Indonesia dan hingga negara lainnya.

"Maka hub logistik yang kita canangkan di Batu Ampar ini mudah-mudahan bisa terselesaikan. Kontainer craine ini kita masukkan karena sudah disiapkan area untuk seaway-nya itu dari 6 hektare, 12 hektare dan nanti 20 hektare. Intinya nanti sampai belakang itu menjadi tempat tumpukan kontainer. Maka hub logistik itu yang kita harapkan," ujar Rudi.