Saat Siaga Topan Usagi, Filipina Terancam Badai Tropis Man-yi Akhir Pekan Ini
JAKARTA - Filipina yang sedang meningkatkan kesiapsiagaannya akan sapuan Topan Usagi terancam dihantam lagi Badai Tropis Man-yi.
Mengutip AFP, Topan Usagi telah berada di atas Selat Luzon Filipina dengan kekuatan yang terus melemah sekitar 120 kilometer (75 mil) per jam menuju Taiwan selatan sejak Jumat 15 November dini hari.
Namun, serangkaian cuaca buruk diperkirakan akan terus berlanjut di Filipina bagian tengah dengan perkiraan Badai Tropis Man-yi menyerang wilayah pesisir pada Minggu 17 November.
Topan Usagi menjadi badai kelima yang melanda Filipina dalam tiga minggu terakhir. Topan itu membuat atap-atap rumah di Pulau Luzon utara rusak berat, kandang ternak-ternak hancur.
Sementara itu tim penyelamat terus berdatangan untuk membantu penduduk terdampak di Pulau Luzon.
Gelombang bencana di Filipina baru-baru ini telah menewaskan sedikitnya 159 orang dan mendorong Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menggelontorkan bantuan sebesar 32,9 juta dolar AS untuk daerah-daerah yang terdampak parah.
Baca juga:
- Menkomdigi Temui Jaksa Agung, Bahas Soal Judi Online
- PKS Harap Anies Mau Temui Ridwan Kamil Sebelum Hari Pencoblosan Pilkada Jakarta
- Tanpa Menyebut Israel, PBB Desak Pihak Terlibat Konflik di Lebanon Lindungi Pasukan UNIFIL
- Jaksa Agung Diminta Jelaskan Kasus Tom Lembong, Komisi III DPR: Jangan-jangan Ini Orderan
Kemarin, Topan Usagi menyebabkan banjir bandang di 10 desa yang sebagian besar penduduknya telah dievakuasi ke Kota Gonzaga, Provinsi Cagayan.
“Kami menyelamatkan sejumlah orang yang menolak pindah ke tempat penampungan dan terjebak di atap-atap rumah mereka,” tambah kata petinggi tim penyelamatansetempat Edward Gaspar kepada AFP melalui telepon.
Sementara 5.000 warga Gonzaga telah dievakuasi sebelum topan menerjang.
Gaspar menambahkan, dua rumah di Gonzaga tersapu dan banyak lainnya rusak, sementara industri peternakan di wilayah pertanian daerah itu mengalami pukulan berat.
"Kami belum menghitung jumlah pasti babi, sapi, dan unggas yang hilang akibat banjir, tetapi saya dapat mengatakan kerugiannya sangat besar," kata Gaspar.