Puitis dan Sarat Rasa, caldera Persembahkan EP Rona Merah Pipi Tak Selalu Tersipu
JAKARTA - Hadir sebagai pendatang baru, caldera baru saja meluncurkan EP perdananya, ‘Rona Merah Pipi Tak Selalu Berarti Tersipu’ hari ini, Jumat 15 November. Dirilis secara independen, EP dari caldera ini menampilkan lima lagu dengan berbagai nuansa menarik.
Single “Rabun” yang dirilis akhir Agustus lalu jadi salah satu materi di dalamnya. Alunan musik Indonesia yang kental dengan nuansa vintage, dipadukan dengan sentuhan bossa nova, dan vokal caldera yang kemayu sepanjang mini album ini membawa kita semua ke sebuah ruang penuh nostalgia dan curahan hati terdalam.
Lirik-lirik yang caldera tulis sepanjang EP ini merupakan perpaduan dari berbagai percakapan, puisi, dan serpihan buah pikirannya yang kemudian dikembangkan menjadi lima lagu penuh yaitu “Resah”, “Renung”, “Rabun”, “Ranjang”, dan “Rekah”, masing-masing dengan kisah uniknya sendiri.
Tiap penggalan lirik di EP ini dikumpulkan oleh caldera bersama produsernya, Heston Prasetyo, untuk kemudian menceritakan berbagai kisah yang EP ini bawa. Mulai dari rahasia yang disimpan oleh seorang wanita, perjuangan untuk dapat berdiri sendiri, terbutakannya kita oleh seseorang, makna dari cinta yang sesungguhnya, hingga momen caldera terlahir kembali saat ia telah menemukan dirinya sendiri.
Bagi caldera, EP perdananya ini bertujuan untuk membangkitkan rasa ingin tahu para para pendengarnya, lewat bagaimana kita mengolah perasaan kita dan menyampaikannya sesuai dengan apa kita inginkan. Sama seperti caldera yang bertransformasi menjadi dirinya secara utuh lewat EP ini.
Baca juga:
“Lagu-lagu di EP ini merangkum sebuah perjalanan seseorang menjadi dirinya yang sesungguhnya. Aku harap semua pendengarnya dapat menyadari bahwa hidup ini jarang sekali berjalan dengan mulus seterusnya. Namun seiring dengan berjalannya arus yang membawa kita, kita akhirnya dapat menemukan siapa diri kita sebenarnya untuk akhirnya menempatkan diri kita sebagai jantung dari perjalanan ini,” ujar caldera dalam siaran pers yang diterima VOI, 15 November.
Sepertinya halnya takdir, caldera percaya bahwa apa yang memang milik kita, nantinya akan menemukan kita sendiri. “Untuk akhirnya merasa penuh, semoga kita dapat benar-benar menemukan diri kita,” tutupnya.
Bulan Agustus lalu caldera merilis single “Rabun” yang menjadi karya pertama caldera di tahun 2024 dan menjadi single pertama dari EP ‘Rona Merah Pipi Tak Selalu Berarti Tersipu’.
caldera mengambil perhatian penikmat musik Indonesia lewat cover lagu “Rindu Lukisan” milik Ismail Marzuki yang ditampilkan di seri Netflix Gadis Kretek dan ia bawakan bersama Rei Naldy. “Rindu Lukisan” versi caldera telah meraih hampir 1.4 juta stream di Spotify sejak dirilis Oktober 2023 lalu.