Tas Louis Vuitton Terkecil di Dunia Seukuran Butiran Garam Laku Terjual Rp993 Juta
JAKARTA - Di dunia mode, ukuran memang bukan segalanya, namun ketika ukuran suatu objek dibuat serendah mungkin, hasilnya bisa sangat mengejutkan. Salah satunya adalah tas Louis Vuitton terkecil di dunia.
Dilansir dari CNN pada Rabu, 13 November 2024, tas mini yang hanya berukuran 657 x 222 x 700 mikron (kurang dari 0,03 inci) ini berhasil terjual dengan harga lebih dari USD 63.000 atau Rp993 juta. Penjualan tas tangan kecil ini dilakukan di sebuah lelang online pada hari Rabu, 28 Juni 2023.
Hampir tidak terlihat oleh mata manusia, tas berwarna hijau kekuningan ini didasarkan dari desain Louis Vuitton. Meskipun sebenarnya ini adalah karya kolektif seni asal New York, bukan label mewah itu sendiri.
Tas kecil itu diberi nama "Tas Tangan Mikroskopis" dan dibuat oleh grup MSCHF yang berbasis di Brooklyn. Ia mengklaim tas ini cukup sempit untuk melewati lubang jarum dan lebih kecil dari sebutir garam laut.
Tas ini dibuat menggunakan teknologi manufaktur untuk mencetak kompenen plastik skala mikro 3D. Tas ini dijual bersama dengan mikroskop yang dilengkapi dengan layar digital, di mana tas tersebut dapat dilihat secara jelas.
Baca juga:
- Louis Vuitton: Kecerdasan Buatan untuk Melengkapi, Bukan Menggantikan Tenaga Kerja Manusia
- 5 Alasan di Balik Mahalnya Harga Tas Merek Louis Vuitton
- Bagi Pecinta Fashion, Ini 5 Kategori Tas Mewah dan Mereknya yang Perlu Diketahui
- Bikin Warganet Terkejut, Fuji Dapat Tas Branded Seharga Puluhan Juta dari Fans
Foto promosi memperlihatkan desain tas ini tampak lebih rinci. Terdapat monogram "LV" yang menjadi ciri khas Louis Vuitton. Tas mewah ini tampaknya terinspirasi dari desain tas OnTheGo dari label asal Prancis, yang dijual dalam ukuran penuh antara USD 3.100 - USD 4.300 (Rp48-67 juta).
Lelang ini diselenggarakan oleh Joopiter, sebuah rumah lelang online yang didirikan oleh musisi, produser musik, dan desainer asal Amerika, Pharrell Williams.
Meskipun Williams saat ini menjabat sebagai direktur kreatif lini pakaian pria Louis Vuitton, Kevin Wiesner yang merupakan kepala kreatif MSCHF, sebelumnya mengatakan kepada New York Times bahwa kolektif ini tidak meminta izin dari Louis Vuitton untuk menggunakan logo atau desainnya.
"Pharrell suka topi besar, jadi kami membuatkan dia tas yang sangat kecil," ujar Wiesner kepada surat kabar tersebut.
Didirikan pada 2016, MSCHF dikenal dengan proyek-proyek seni yang berani dan sering kali mengkritik kapitalisme konsumen, meskipun dari situ mereka juga meraup keuntungan.
Kelompok ini pernah terkenal karena digugat oleh Nike atas "Satan Shoes," yaitu sepasang 666 sepatu Nike yang dimodifikasi dengan simbol satanis dan tetesan darah manusia asli. Kasus ini akhirnya diselesaikan di secara kekeluargaan.