Gubernur Lemhanas: Aceh dan Papua Berada Dalam Kerentanan Tinggi Jelang Pilkada
JAKARTA - Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas), Ace Hasan Syadzily menyebut Provinsi Aceh dan Papua menjadi daerah yang berada dalam kerentanan tinggi menjelang Pilkada Serentak 2024.
Hal itu disampaikan Ace saat rapat bersama Komisi I DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 13 November.
"Berdasarkan pemetaan Bawaslu, BSSN, BAIS, TNI dan Polri masih relatif banyak provinsi dan kabupaten/kota yang berada dalam kerentanan tinggi menjelang Pilkada serentak 2024, khususnya di wilayah Aceh, dan 4 provinsi di Papua, serta di tingkat kabupaten/kota," ujar Ace Hasan.
Kondisi ini, lanjut Ace, dapat melahirkan konflik vertikal maupun horizontal di masyarakat. Untuk itu, dia mengingatkan bahwa kegiatan deteksi, antisipasi, dan pencegahan oleh para penyelenggara pemilu dan semua pemangku kepentingan adalah sebuah keharusan.
"Agar Pilkada tidak hanya berjalan secara luber dan jurdil, tetapi juga melahirkan pemimpin dan kualitas demokrasi yang semakin meningkat," kata politisi Golkar itu.
Ace juga menuturkan, berdasarkan data dari Polri, indeks potensi kerawanan Pilkada tahap 3 dari 38 provinsi, 98 kota 419 kabupaten terdapat 4 provinsi, 1 kota dan 1 kabupeten dalam kategori sangat rawan.
Sedangkan untuk wilayah kategori rawan terdapat 3 provinsi, yaitu Maluku Utara, Lampung, dan Aceh. Serta 1 kota yaitu Jakarta Pusat dan 17 kabupeten lainnya di wilayah Indonesia.
"Nah beberapa potensi permasalahan dalam Pilkada serentak antara lain gangguan keamanan di Papua yang dilakukan oleh Kelompok Separatis Bersenjata, memiliki kerawanan yang tinggi," kata Ace.
Baca juga:
- Pengungsi Gunung Lewotobi Laki-laki Capai 11.553 Orang
- Prabowo Ingatkan Bantuan untuk Korban Bencana Erupsi Gunung Lewotobi Harus Tepat Sasaran
- KPK Duga Kemunculan Paman Birin di Kantornya Skenario Gugurkan Isu Melarikan Diri
- Sidang Praperadilan Dituding Siasat Loloskan Paman Birin, KPK: Buat Apa Ditetapkan Tersangka?
Kendati demikian, Ace menilai, isu keamanan dan ketertiban masyarakat di Papua yang menjadi salah satu daerah rawan saat ini masih dikendalikan.
"Kedua, tentu kita tahu semua, soal politik yang diperkirakan akan meningkat selain kerawanan berupa benturan fisik," kata Ace.