BCA Tebar Dividen Interim Tunai Rp50 per Saham

JAKARTA - PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) memutuskan pembagian dividen interim tunai sebesar Rp50 per saham untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2024.

Adapun total dividen interim tunai yang akan dibayarkan adalah sebesar Rp6.163.752.500.000,00.

Nilai total dividen interim tunai tersebut meningkat 18 persen dibandingkan dividen interim yang dibayarkan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2023.

"Keputusan tersebut ditopang oleh tren pertumbuhan kinerja yang berkelanjutan hingga triwulan III tahun 2024. Selain itu, pembagian dividen interim tunai juga telah mempertimbangkan posisi permodalan yang kokoh, likuiditas yang memadai, pengembangan bisnis Perseroan maupun entitas anak, serta investasi pada teknologi agar mampu bersaing pada era digital saat ini," ujar Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja di Jakarta, Selasa, 12 November.

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan yang diselenggarakan pada tanggal 14 Maret 2024 telah memutuskan memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi Perseroan dengan persetujuan Dewan Komisaris Perseroan untuk membayar dividen interim untuk tahun buku 2024, jika keadaan keuangan Perseroan memungkinkan serta dengan memperhatikan ketentuan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pembagian dividen interim ini telah diumumkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan situs web Perseroan tercatat pada tanggal 12 November 2024. Sementara akhir periode perdagangan saham dengan hak dividen interim (cum dividen) untuk pasar reguler dan pasar negosiasi dilakukan pada 20 November 2024. Adapun untuk pasar tunai pada 22 November 2024.

Kemudian Awal periode perdagangan saham tanpa hak dividen interim (ex dividen) untuk pasar reguler dan pasar negosiasi dilaksanakan pada 21 November 2024, sementara untuk pasar tunai pada 25 November 2024.

Sementara tanggal daftar pemegang saham yang berhak atas dividen interim (record date) tercatat pada 22 November 2024.

"Tanggal pembayaran dividen interim tunai tahun buku 2024 yang dilaksanakan pada 11 Desember 2024." lanjut Jahja.

Jahja juga menyampaikan terima kasih atas kepercayaan segenap pemegang saham, sehingga Perseroan mampu membukukan kinerja positif hingga sembilan bulan pertama tahun 2024.

Ia menjabarkan, total kredit BCA tumbuh solid di seluruh segmen menjadi Rp877 triliun per September 2024, atau naik 14,5 persen yoy," sambung Jahja.

Dividen interim tunai ini akan diperhitungkan dalam dividen final untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2024, yang akan dibagikan setelah mendapatkan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan yang akan diselenggarakan pada tahun 2025.

Dia melanjutkan, penyaluran pembiayaan BCA per September 2024 ditopang kredit korporasi yang menjadi segmen dengan pertumbuhan tertinggi, yaitu naik 15,9 persen yoy mencapai Rp395,9 triliun.

Sementara itu, kredit komersial tumbuh 11,8 persen yoy mencapai Rp135,3 triliun, dan kredit UKM naik 14,2 persen yoy mencapai Rp120,1 triliun.

Kredit konsumer tumbuh 13,1 persen yoy menjadi Rp216,5 triliun, terutama ditopang oleh kenaikan KPR dan Kredit Kendaraan Bermotor (KKB).

Sehubungan dengan penyaluran kredit ke sektor-sektor berkelanjutan, portofolio BCA tumbuh 10,7 persen yoy menjadi Rp214 triliun, atau berkontribusi hingga 24,3 persen dari total portofolio pembiayaan