Arkham Intelligence Luncurkan Bursa Perpetual Kripto

JAKARTA - Tren pasar kripto terus berkembang, tidak hanya dari sisi investasi langsung pada aset digital seperti Bitcoin dan Ethereum, tetapi juga dalam bentuk derivatif kripto yang semakin diminati. Derivatif adalah instrumen keuangan yang memungkinkan trader untuk mempertaruhkan perubahan harga tanpa harus memiliki aset dasarnya, dan pasar ini sedang mengalami peningkatan pesat.

Arkham Intelligence—perusahaan analitik blockchain terkemuka—mengumumkan peluncuran bursa derivatif kripto baru yang menawarkan kontrak perpetual. Langkah ini diharapkan menarik minat trader ritel yang sedang mencari platform inovatif dan terpercaya untuk bertransaksi.

Arkham Intelligence mengumumkan peluncuran bursa derivatif kripto pada 6 November, dengan fokus utama pada kontrak perpetual. Bursa ini dirancang untuk memudahkan trader ritel dalam bertransaksi derivatif kripto tanpa harus memiliki kripto itu sendiri.

Kontrak perpetual, berbeda dengan kontrak futures tradisional, tidak memiliki tanggal jatuh tempo. Artinya, para trader dapat mempertahankan posisi mereka selama yang mereka inginkan, dan memungkinkan mereka untuk mengambil keuntungan dari pergerakan harga jangka panjang.

Kehadiran platform baru ini, Arkham berambisi untuk bersaing dengan pemain besar di pasar derivatif kripto, seperti Binance, yang selama ini mendominasi volume perdagangan derivatif. Arkham mengintegrasikan penelitian dan alat analitik blockchain ke dalam bursa ini, termasuk audit on-chain secara real-time serta bukti cadangan (proof-of-reserve) yang bisa diakses oleh publik.

Teknologi ini diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan pengguna terhadap bursa baru ini, terutama setelah beberapa skandal bursa yang menyebabkan kerugian besar bagi investor ritel. Namun, Arkham juga menyampaikan bahwa platform ini tidak akan tersedia bagi trader di Amerika Serikat.

Pembatasan ini menunjukkan bahwa regulasi yang ketat di AS masih menjadi kendala besar bagi peluncuran platform kripto baru di wilayah tersebut. Meski begitu, peluncuran bursa ini tetap disambut baik oleh komunitas kripto internasional yang berharap platform ini dapat menawarkan alternatif yang lebih transparan dan aman.

Pasar derivatif kripto secara global mengalami peningkatan pesat dalam beberapa tahun terakhir. Menurut laporan dari CCData, volume perdagangan derivatif kripto mencapai lebih dari 3 triliun Dolar AS (Rp47,7 kuadriliun) pada September 2024, melonjak dua kali lipat dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya mencapai 1,5 triliun Dolar AS (Rp23,7 kuadriliun). Peningkatan ini terutama didorong oleh partisipasi aktif trader ritel yang melihat derivatif sebagai cara untuk meraih keuntungan lebih besar dalam waktu singkat.