Gara-gara Cuitan Elon Musk, Kapitalisasi Pasar PNUT Coin Melonjak Hingga Rp2 Triliun

JAKARTA - PNUT, koin meme berbasis Solana yang baru diluncurkan, dalam kurun waktu kurang dari tiga hari berhasil menarik minat besar di kalangan investor kripto. Kapitalisasi pasar melonjak hingga 130 juta Dolar AS (Rp2 triliun). Fenomena ini tak lepas dari campur tangan pengusaha terkenal Elon Musk, yang dengan beberapa cuitan saja, mengubah nasib koin meme ini.

PNUT terinspirasi dari sosok Peanut the Squirrel, seekor tupai peliharaan yang sempat viral di media sosial. Pemiliknya, Mark Longo, sering mengunggah video Peanut mengenakan topi mungil dan melakukan berbagai trik menggemaskan, membuat Peanut dicintai oleh ribuan pengikut di internet.

Pada 30 Oktober, tupai ini diambil oleh Departemen Perlindungan Lingkungan Negara Bagian New York untuk keperluan uji rabies dan akhirnya disuntik mati. Keputusan tersebut menimbulkan gelombang kemarahan publik, dengan banyak yang merasa bahwa tindakan pemerintah itu kejam dan tidak proporsional.

Di sinilah PNUT Coin lahir. Sebagai bentuk perlawanan dan dukungan untuk Peanut, komunitas kripto merespons dengan menciptakan koin ini, yang dengan cepat menarik perhatian media dan penggemar.

Peristiwa ini menjadi lebih besar ketika Elon Musk, yang dikenal bisa mempengaruhi pasar kripto dengan cuitannya, turut berkomentar di platform X (sebelumnya Twitter). Ia menyebut, “Pemerintah tidak seharusnya memiliki hak untuk merampas dan membunuh hewan peliharaan seseorang! Ini gila. Bahkan jika memelihara tupai itu ilegal, kenapa tidak dilepaskan ke alam liar daripada membunuh Peanut?” Komentar ini memperkuat gelombang kemarahan dan sekaligus memicu lonjakan minat investor pada PNUT.

Menurut data dari Lookonchain, beberapa "paus kripto" segera masuk ke pasar PNUT. Salah satu paus bahkan membeli 8,99 juta PNUT dengan harga 5.100 SOL, yang setara dengan 831.000 Dolar AS (Rp13 miliar). Langkah ini mendorong kapitalisasi pasar PNUT ke level tertinggi sepanjang masa, mencapai 130 juta Dolar AS (Rp2 triliun). Volume perdagangan pun meroket ke angka 300 juta Dolar AS (Rp4,7 triliun) seiring lonjakan harga PNUT ke 0,12 Dolar AS (Rp1.893).

Namun, seperti banyak koin meme lainnya, momentum PNUT tak sepenuhnya stabil. Setelah mencapai puncak, aksi ambil untung mulai terjadi, menyebabkan kapitalisasi pasarnya turun ke 58,6 juta Dolar AS (Rp924 miliar), dengan harga PNUT jatuh ke 0,058 Dolar AS (Rp915).

Beberapa trader berhasil meraup keuntungan besar dari lonjakan ini. Lookonchain mencatat ada trader yang mendapatkan keuntungan fantastis sebesar 1,7 juta Dolar AS (Rp26,8 miliar) dari perdagangan PNUT. Di sisi lain, ada juga kisah gagal. Seorang trader melewatkan peluang untuk mendapatkan 1,6 juta Dolar AS (Rp25,2 miliar) setelah menjual 19,1 juta PNUT dengan kerugian kecil sebesar 1.099 Dolar AS (Rp17 juta).