Ahok Sambangi Gibran, Bahas Apa?

SOLO - Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyambangi Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka. Ahok-Gibran membahas penghijauan Kota Solo.

"Sebetulnya saya lagi mau kunjungan kerja ke Cepu, karena masih pagi jalan saya 'nginep' di Solo. Kontak Pak Wali Kota, ada waktu 'nggak' saya mau mampir," ujar Ahok di sela kunjungan ke rumah dinas Wali Kota Surakarta Loji Gandrung Solo dikutip Antara, Rabu, 7 April.

Ahok mengatakan tidak banyak pembahasan penting yang dibicarakan keduanya. Namun Ahok mengaku memberikan masukan terkait dengan penghijauan di Kota Solo.

"Saya kira Pak Wali sudah sangat baik, saya lihat sudah 'ngurusin' pendidikan, kesehatan, rumah sakit. Tinggal taman mestinya lebih hijau, kita lihatlah Pertamina juga mendukung masalah penghijauan," ujar Ahok.

Dia mengatakan salah satu program pertanggungjawaban sosial perusahaan yang dilakukan PT Pertamina (Persero) adalah Pertamina Hijau.

"Sebetulnya ada Pertamina Sehat, ada Pertamina Hijau, ada Pertamina Berdikari itu untuk UMKM. Namun, untuk Pertamina Hijau, Mas Gibran bisa sesuai program itu," katanya.

Ahok, mantan Gubernur DKI ini juga sempat membahas mengenai bahan bakar minyak (BBM) jenis premium yang masih dikonsumsi sebagian masyarakat.

"Dulu di DKI sudah saya hapus, tetapi memang di beberapa daerah masih membutuhkan. Makanya kita lagi bikin program langit biru untuk mengajak masyarakat, mendidik supaya meninggalkan premium karena secara kualitas kan kurang baik," katanya.

Ahok mendorong masyarakat untuk beralih ke BBM jenis pertalite atau pertamax karena selain kualitasnya yang lebih baik, banyak kendaraan saat ini dirancang bukan untuk premium.

"Tetapi secara kebutuhan ekonomi memang rakyat masih membutuhkan premium, makanya ini bertahap. Di Jawa Tengah sedikit sekali yang pakai premium. Masyarakat makin sadar dari sisi lingkungan dan sisi ekonomis memang lebih baik Pertamax," sambung Ahok.

Disinggung mengenai sampai kapan penggunaan premium berlangsung, pihaknya mengikuti arahan dari kementerian.

"Saya nggak tahu, itu menteri. Kalau kita cuma menjalankan saja," katanya.