Terkenal Lezat, tapi Sederet Makanan Ini Tingkatkan Risiko Kematian Dini

JAKARTA - Peneliti di Harvard T.H. Chan School of Public Health menyebutkan makanan ultra proses, terutama daging olahan, makanan manis, dan minuman manis yang mengandung tinggi gula dapat meningkatkan risiko kematian dini.

Hal ini diungkapkan oleh Mingyang Song, profesor epidemiologi klinis dan nutrisi. Penelitian ini diterbitkan pada 8 Mei di The BMJ.

"Ada minat besar dari masyarakat dan komunitas ilmiah dalam memahami dampak kesehatan dari makanan ultra-proses, yang sekarang menyumbang lebih dari 60% kalori harian di Amerika," ujar Song, dikutip VOI dari laman Harvard T.H. Chan School of Public Health pada Selasa, 29 Oktober 2024,

Sementara banyak penelitian telah menyelidiki makanan ultra-proses, Song dan rekan-rekannya memusatkan perhatian pada konsekuensi kesehatan jika sering mengonsumsi makanan ultra-proses.

Peneliti memeriksa pola makan dengan data kesehatan lebih dari 114.000 orang dewasa Amerika yang terdaftar dalam Studi Kesehatan Perawat I dan II dan Studi Tindak Lanjut Profesional Kesehatan. Dilaporkan kebiasaan diet setiap empat tahun selama lebih dari tiga dekade.

Para peneliti mengukur asupan harian peserta makanan ultra-proses dalam sembilan subkelompok, yakni roti ultra-proses, sarapan manis mengandung lemak, bumbu, saus, makanan ringan.

Lalu, makanan penutup manis tinggi gula dan minuman yang dimaniskan secara tak alami. Berikutnya, hidangan siap saji, daging olahan, makanan kemasan yang gurih, makanan penutup berbasis susu, dan lain-lain.

Peserta yang mengonsumsi makanan ultra-proses paling sedikit dari jenis apa pun makan tiga porsi per hari. Peserta yang mengonsumsi paling banyak makan ultra-proses sekitar tujuh porsi per hari.

Selama periode penelitian, 48.193 peserta meninggal, karena penyakit kanker, kardiovaskular, pernapasan, dan neurodegeneratif.

Studi ini menemukan, peserta yang mengonsumsi makanan ultra-proses paling banyak dari jenis apa pun, mereka akan menghadapi risiko kematian dari semua penyebab sebanyak 4 persen.

Lalu, risiko kematian 8 persen lebih tinggi dari penyakit neurodegeneratif, daripada mereka yang mengonsumsi makanan ultra-proses paling sedikit.

Daging olahan adalah jenis makanan yang paling kuat terkait dengan peningkatan risiko kematian dari semua penyebab. Minuman yang dimaniskan dengan gula dan buatan, makanan penutup berbasis susu, dan makanan sarapan ultra-proses menunjukkan hubungan dengan semua penyebab kematian yang lebih tinggi, seperti halnya subkelompok lain-lain, sebagian besar mencakup pemanis buatan.

Para peneliti mencatat, kualitas pola makan secara keseluruhan pada akhirnya adalah hal paling penting bagi kesehatan. Namun, ada juga beberapa makanan ultra proses yang menyehatkan tubuh.

"Sereal dan roti gandum dianggap sebagai makanan ultra-proses, tetapi mengandung berbagai nutrisi bermanfaat seperti serat, vitamin, dan mineral," kata Song.

"Di sisi lain, saya pikir orang-orang harus mencoba menghindari atau membatasi konsumsi makanan ultra-proses tertentu, seperti daging olahan, minuman manis gula dan juga minuman yang berpotensi dimaniskan secara tidak alami." lanjutnya.