100.000 Warga Palestina Terjebak dalam Serangan Israel di Gaza Utara
JAKARTA - Tank-tank Israel kembali menyerang ke dua kota di utara Gaza dan kamp pengungsi. Sekitar 100.000 warga sipil terjebak, kata layanan darurat Palestina.
Militer Israel mengatakan tentaranya menangkap sekitar 100 tersangka militan Hamas dalam penggerebekan di rumah sakit Kamal Adwan di kamp Jabaliya.
Hamas dan petugas medis membantah adanya kehadiran militan di rumah sakit tersebut.
Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan 19 orang tewas akibat serangan udara dan pemboman Israel pada Senin, 28 Oktober, 13 di antaranya terjadi di bagian utara wilayah pesisir yang hancur.
Dilansir Reuters, Layanan Darurat Sipil Palestina mengatakan sekitar 100.000 orang terdampar di Jabaliya, Beit Lahiya dan Beit Hanoun tanpa pasokan medis atau makanan.
Layanan darurat mengatakan operasinya terhenti karena serangan Israel selama tiga minggu di utara, sebuah wilayah di mana militer mengatakan mereka telah memusnahkan pasukan tempur Hamas pada awal perang yang telah berlangsung selama setahun.
Baca juga:
- NATO Konfirmasi Pasukan Korea Utara Dikerahkan ke Kursk Rusia, Sebut Ancaman Keamanan Makin Nyata
- Tentara Israel Tangkap 100 Militan Hamas saat Kepung Rumah Sakit Kamal Adwan Gaza
- RS Kamal Adwan Gaza Lumpuh Diserang Israel hingga Tersisa Satu Dokter, Ahli Bedah Diminta Merapat
- Bawaslu Catat 195 Kasus Kepala Desa tak Netral Selama Kampanye Pilkada
Ketika pembicaraan yang dipimpin oleh AS, Mesir dan Qatar untuk menengahi gencatan senjata dilanjutkan pada Minggu setelah beberapa upaya gagal, presiden Mesir mengusulkan gencatan senjata awal selama dua hari untuk menukar empat sandera Israel di Hamas dengan beberapa tahanan Palestina.
Nantinya bila usul itu disepakati, akan diikuti dengan pembicaraan dalam waktu 10 tahun. hari pada gencatan senjata permanen.
Tidak ada pernyataan dari Israel atau Hamas, yang tetap berpegang pada kondisi yang tidak dapat didamaikan untuk mengakhiri perang.
Perang di Gaza telah memicu konflik Timur Tengah yang lebih luas, meningkatkan kekhawatiran akan ketidakstabilan global, dengan pasukan Israel menginvasi Lebanon selatan untuk menghentikan serangan Hizbullah ke Israel utara untuk mendukung kelompok militan Hamas yang didukung Iran di Gaza.
Hal ini juga memicu bentrokan langsung yang jarang terjadi antara musuh bebuyutan Timur Tengah, Israel dan Iran. Pada akhir pekan, pesawat tempur Israel menggempur lokasi rudal di Iran sebagai pembalasan atas serangan rudal Iran pada 1 Oktober ke Israel.