Perseverance NASA Temukan Batuan dengan Tanda Mikroba di Mars

JAKARTA – Penjelajah Perseverance milik NASA kembali menemukan batuan unik di permukaan Mars. Batuan berwarna merah ini ditemukan di wilayah Serpentine Rapids sekitar 20 hari setelah melaju ke Neretva Vallis. 

NASA menjelaskan bahwa batuan ini bernama Wallace Butte. Untuk mengumpulkan sampel batuannya, Perseverance menggunakan mata bor untuk membuat bercak abrasi di atas bongkahan batu. Setelah itu, bercak abrasinya memperlihatkan isi yang unik.

Penjelajah ini bisa melihat warna putih, hitam, dan hijau yang mencolok di dalam batu. Dari banyaknya warna yang terlihat di batuan tersebut, bintik-bintik hijau kusam terlihat paling mencolok di dalam bercak abrasi. Bintik-bintik ini terdiri dari inti warna gelap dengan pinggiran hijau muda yang sudah mengabur. 

"Bintik-bintik hijau seperti yang diamati dalam abrasi Wallace Butte umum terjadi pada 'lapisan merah' kuno di Bumi dan terbentuk ketika air cair meresap melalui sedimen sebelum mengeras menjadi batu, memicu reaksi kimia yang mengubah besi teroksidasi menjadi bentuk tereduksi," ungkap NASA. 

NASA menambahkan bahwa reaksi reduksi besi juga terkadang melibatkan mikroba di Bumi. Selain karena reduksi besi, munculnya bintik-bintik berwarna hijau ini juga bisa terjadi karena bahan organik yang membusuk sehingga terjadi reduksi lokal. 

Ada banyak kemungkinan yang menyebabkan bintik-bintik hijau ini muncul di Wallace Butte. Beberapa kemungkinannya melibatkan mikroba sehingga penting bagi Perseverance untuk mengamati batuan ini lebih dalam.

Sayangnya, lengan penjelajah tidak bisa mengamati bintik-bintik hijaunya lebih dekat untuk mencari tahu komposisi yang tepat. Dengan begitu, komposisi dari batuannya masih menjadi misteri.

"Tidak ada cukup ruang untuk menempatkan lengan penjelajah yang berisi instrumen SHERLOC dan PIXL secara aman tepat di atas salah satu titik hijau di dalam area abrasi, sehingga komposisinya masih menjadi misteri. Namun, tim selalu mencari fitur menarik dan tak terduga serupa di bebatuan," jelas NASA.