Jumlah Peserta Sepak Bola Putri Usia Dini Terus Meroket
JAKARTA – Jumlah perserta dari ajang sepak bola putri usia dini MilkLife Soccer Challenge 2024 terus meroket. Angka kontestan bahkan naik tiga kali lipat di seri kedua Yogyakarta.
MilkLife Soccer Challenge-Yogyakarta Seri 2 2024 di Stadion Tridadi, Sleman, berakhir pada Minggu, 27 Oktober 2024. Total peserta yang mengikuti seri ini adalah 1.203 siswi dari MI dan SD.
Program Director Bakti Olahraga Djarum Founfation, Yoppi Rosimin, mengatakan bahwa lonjakan jumlah peserta turnamen kelompok umur ini memungkinkan munculnya potensi-potensi baru.
"Membuat kami semakin optimistis sepak bola putri akan memiliki masa depan cerah. Adanya lonjakan secara kuantitas dan kualitas dari para peserta adalah jawaban positif," ujar Yoppy.
Baca juga:
MilkLife Soccer Challenge hingga saat ini berjalan 14 kali di delapan kota sepanjang 2024. Dari total itu, ajang ini berhasil memantik kecintaan masyarakat terhadap cabang olahraga sepak bola putri.
Yoppy berharap tingginya partisipasi di Yogyakarta dapat menjaga momentum positif perkembangan sepak bola putri daerah tersebut yang di level dewasa sukses lolos babak kualifikasi dan berlaga di Pekan Olahraga Nasional (PON) untuk pertama kalinya.
"Tim senior sepak bola putri Yogyakarta berhasil memberikan inspirasi setelah sukses membuat sejarah baru di PON yang diadakan di Aceh-Sumut tahun ini," kata dia.
Pada MilkLife Soccer Challenge–Yogyakarta Seri 2 2024, MIS Al Islamiyah Grojogan sukses keluar sebagai juara di kelompok umur (KU) 12 usai menekuk tim juara seri pertama SDN 2 Wonoharjo melalui drama adu penalti.
Sementara itu, SD Muhammadiyah Sapen keluar sebagai kampiun dari kategori KU-10. Tim ini sukses membawa pulang gelar usai mengalahkan SD Muhammadiyah Sokonandi 2 dengan dua gol tanpa balas.
Selama seri kedua di Yogyakarta, Sari Rahmawati dan Shima Putri Larasati adalah dua dari beberapa nama yang dikantongi tim pemandu bakat. Nama-nama ini nantinya akan mengikuti program MilkLife Extra Training.
Total ada 28 peserta dari seri pertama dan kedua Yogyakarta yang akan mengikut program yang berada di bawah arahan Pelatih Kepala Timo Scheunemann itu.
Timo adalah pelatih yang telah memiliki lisensi kepelatihan UEFA A di Jerman sejak tahun 2007.
"Pada seri pertama kami cukup kesulitan menemukan putri-putri berkualitas karena jumlah partisipasinya belum banyak."
"Namun, pada seri kedua ini jumlah siswi yang berkualitas melonjak karena partisipasinya juga lebih masif," ujar Timo.
Usai menjalani MilkLife Extra Training, para peserta akan membentuk tim terbaik yang akan berlaga di MilkLife Soccer Challenge All-Stars KU-12 di Supersoccer Arena Kudus pada awal tahun 2025.
Mereka akan bertemu dengan tim-tim lain yang berasal dari kota-kota penyelenggaraan MilkLife Soccer Challenge seperti Kudus, Jakarta, Tangerang, Bandung, Semarang, Solo, dan Surabaya.