UNHCR: Serangan Israel Paksa 430 Ribu Orang Eksodus dari Lebanon ke Suriah
JAKARTA - Lebih dari 430.000 orang telah meninggalkan Lebanon untuk ke Suriah sejak meningkatnya konflik Israel-Hizbullah. Sebagian besar dari mereka adalah pengungsi Suriah, kata Badan Pengungsi PBB (UNHCR).
"Seperlima dari populasi [Lebanon] telah mengungsi. Dan 430.000 orang telah menyeberang ke Suriah — 30 persen warga Lebanon, 70 persen warga Suriah: orang-orang yang melarikan diri dari perang dan sekarang melarikan diri dari perang lain," UNHCR mengutip pernyataan Kepala UNHCR Filippo Grandi dilansir ANTARA dari Lebanon, Jumat, 25 Oktober.
Berbicara pada konferensi tentang Lebanon yang diselenggarakan di Paris, Kamis, Grandi menyerukan "gencatan senjata, diikuti oleh perjanjian politik dan militer yang membuatnya berkelanjutan."
"Tidak ada alternatif," kata Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi tersebut.
Baca juga:
- Kejagung Bakal Panggil 3 Hakim Agung MA Kasasi Ronald Tannur
- Presiden Ukraina Zelenskyy Tolak Rencana Kunjungan Sekjen PBB ke Kyiv Usai Hadiri KTT BRICS
- PM Lebanon Kutuk Serangan Israel yang Tewaskan 3 Jurnalis, Singgung Diamnya Dunia Internasional
- 'Urus' Kasus di Mahkamah Agung, Zarof Ricar Terima Duit Hampir Rp1 Triliun dan Emas 51 Kilogram
Pada 1 Oktober, Israel melancarkan operasi darat terhadap Hizbullah di selatan Lebanon seraya melanjutkan balasan serangan udara dan roket yang telah berlangsung sejak meningkatnya konflik bersenjata di Jalur Gaza.
Jumlah korban tewas di Lebanon akibat serangan Israel itu telah melampaui 2.000 orang.
PBB mengatakan pasukan penjaga perdamaian UNIFIL di Lebanon telah berulang kali diserang Israel selama permusuhan Israel-Hizbullah.
Israel berkilah tujuan utama serangannya itu adalah menciptakan kondisi untuk pemulangan 60.000 jiwa penduduknya ke wilayah utara negara itu yang dekat dengan perbatasan.