Bocah 15 Tahun di AS Tembak Mati Ayah, Ibu dan 3 Saudara Kandung Didakwa Pembunuhan Berencana

JAKARTA - Seorang bocah laki-laki berusia 15 tahun menembak mati ayah, ibu dan tiga saudara kandungnya di kediaman mewah mereka di Fall City, Washington, Amerika Serikat (AS).

Mengutip CBS News, Jumat 25 Oktober, jaksa mendakwa bocah yang namanya dirahasiakan karena masih di bawah umur itu melakukan lima pembunuhan berencana. Dakwaan dibacakan dalam sidang di Pengadilan King County pada Kamis kemarin.

Bocah itu menembak mati kedua orang tuanya, Mark dan Sarah Humiston, dua saudara laki-laki, berusia 9 dan 13 tahun, dan saudara perempuannya yang berusia 7 tahun pada Senin pekan ini.

Dokumen dakwaan pengadilan juga menyebutkan bocah tersebut didakwa dengan satu tuduhan percobaan pembunuhan setelah menembak dan melukai saudara perempuannya yang berusia 11 tahun.

AP menyebutkan, saudara perempuan korban bocah itu dalam kondisi mengkhawatirkan dirawat di Harborview Medical Center di Seattle pada Selasa pekan ini.

Namun kini, USA News, mengatakan saudara perempuan korban bocah tersebut telah diperbolehkan pulang.

Kantor Pemeriksa Medis King County yang melakukan otopsi jenazah menyatakan, kelima korban meninggal karena luka tembak.

Menurut catatan pengadilan, pistol yang digunakan bocah tersebut menembak kelima keluarganya milik sang ayah.

Dokumen dakwaan mencatat, tepat sebelum pukul 5 pagi hari pada Senin 21 Oktober, sang bocah menelepon 911 dengan cerita palsu.

Bocah itu bilang, "saudara laki-lakinya yang berusia 13 tahun baru saja menembak seluruh keluarga saya dan bunuh diri juga."

Namun, pada waktu yang hampir bersamaan dengan panggilan tersebut, operator 911 menerima panggilan kedua dari seorang tetangga yang tinggal sekitar seperempat mil dari lokasi kejadian.

Tetangga tersebut mengatakan, baru saja merawat saudara perempuan sang bocah yang berusia 11 tahun setelah lari ke rumahnya. Korban disebutkan berdarah diduga karena luka tembak.

Perempuan saudara bocah itu mengatakan seluruh keluarganya telah ditembak mati. Ia mengaku juga ditembak dan mengidentifikasi saudara laki-lakinya yang berusia 15 tahun pelakunya.

Kepada operator 911, korban juga mengaku menahan napas dan berpura-pura mati setelah ditembak agar bisa lepas dari tindakan saudara laki-lakinya itu, kemudian melarikan diri melalui jendela kamar tidur.

Deputi yang mendatangi tempat kejadian perkara menahan sang bocah setelah menemukan yang bersangkutan berada di dekat rumah. Kelima mayat keluarganya juga ditemukan di dalam rumah.