Dukung Startup di Asia Tech Conference, Danamon Sediakan Dana Investasi Rp1,5 Triliun
JAKARTA – Danamon bersama dengan MUFG, perusahaan induknya, dan anggota grup perusahaannya, seperti Adira Finance, Zurich Asuransi, dan Home Credit, menunjukkan komitmennya dalam mendukung startup di acara Tech in Asia Conference 2024.
Pihak Danamon menjelaskan bahwa mereka menyadari pentingnya peran startup dalam menggerakan perekonomian digital. Indonesia merupakan negara dengan jumlah startup terbanyak di ASEAN dan menempati posisi keenam di dunia dengan lebih dari 2.562 startup per awal tahun ini.
Oleh karena itu, penting bagi Danamon untuk ikut mendukung perkembangan ekosistem startup di Indonesia. Sebagai bank dengan jangkauan lokal dan global, Danamon akan memberikan solusi keuangan yang inovatif melalui MUIP Garuda Fund dengan dana investasi sebesar 100 juta dolar AS (Rp1,5 triliun).
Jin Yoshida, Global Alliance Strategy Director PT Bank Danamon Indonesia, mengatakan bahwa perusahaannya berusaha untuk memperluas ekosistem bisnis digital melalui pendanaan ini. Harapannya, Danamon bisa membantu startup dari sektor financial technology (fintech) dalam tumbuh dan berkembang.
Baca juga:
- Tech in Asia Conference 2024 Soroti Pentingnya Peran Jakarta di Ekosistem Teknologi
- Google Doodle Hari Ini Rayakan Bulan Sabit Terakhir di Oktober
- Pembaruan Apple Intelligence: Genmoji dan Integrasi ChatGPT Akan Hadir di iOS 18.2
- Apple Siapkan iPhone 17 yang Paling Ambisius: Inovasi Lipat dan Desain Tipis
"Kami berharap, melalui penyelenggaraan investment matching ini, kami dapat mengidentifikasi peluang untuk memberikan dana investasi kepada startup yang dinilai memiliki potensi untuk bertumbuh dan menjadi sukses," ungkap Yoshida di acara Tech in Asia Conference.
Selain manargetkan sektor fintech, Danamon juga mendukung startup untuk memenuhi kebutuhan kolaborasi. Ada kemungkinan startup yang mendapatkan pendanaan fokus pada Kecerdasan Buatan (AI) dan cyber security.
"Kalau ada startup yang bisa bantu mengenai financial sektor, yang bisa memperbaiki sistem layanan nasabah, memperbarui productivity, atau enhancement cyber security, dan sebagainya (bisa dapat pendanaan)," jelas Yoshida.