Sulit Kontrol Asupan Kopi Perhari, Kenali Gejala Kecanduan Kafein serta Bahayanya bagi Tubuh
JAKARTA - Kecanduan kafein merupakan penggunaan kafein secara berlebihan dan berbahaya selama jangka waktu tertentu. Sehingga menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan, interaksi sosial, dan aspek lain dalam kehidupan.
Kopi dan produk berkafein lainnya dapat menimbulkan ketergantungan fisik, yang menyebabkan perubahan kimia di otak. Konsumsi harian dapat dengan cepat menyebabkan kecanduan kafein, yang ditandai dengan keinginan dan gejala putus kafein jika asupan dikurangi atau dihentikan.
Untuk lebih jelasnya, kafein telah dikaitkan dengan banyak efek samping positif. Penelitian telah menghubungkan stimulan yang berasal dari tanaman ini dengan suasana hati lebih baik, meredakan sakit kepala, dan juga mengurangi risiko masalah medis utama lainnya seperti stroke, Parkinson, dan Alzheimer. Studi besar yang melacak orang dari waktu ke waktu menemukan bahwa peminum kopi cenderung tidak meninggal selama masa tindak lanjut.
Namun, beberapa orang mengalami masalah negatif karena penggunaan kafein atau mengalami kesulitan mengatasi masalah tanpa kafein. Meskipun jarang, bahkan ada kasus overdosis kafein.
Apa Itu Kecanduan Kafein?
Kafein memengaruhi sistem penghargaan otak, yang memicu pelepasan zat kimia yang disebut dopamin. Dopamin menyebabkan orang merasa senang, menciptakan siklus penghargaan yang memotivasi mereka untuk terus mengonsumsinya dan mengalami tingkat penguatan yang sama.
Hal ini juga menyebabkan ketergantungan fisiologis, yang berarti ketika mengurangi atau menghentikan asupan kafein, Anda kemungkinan akan mengalami gejala putus kafein seperti kelelahan, sakit kepala, dan mudah tersinggung.
Kafein merupakan zat yang paling banyak digunakan di seluruh dunia. Kopi dan soda merupakan sumber kafein utama di Amerika Serikat, sedangkan negara-negara Afrika dan Asia mengonsumsinya dalam bentuk soda dan teh. Kafein juga terdapat dalam banyak makanan umum (hampir semua makanan yang mengandung cokelat), sehingga mudah dikonsumsi secara berlebihan.
Meski produk berkafein seperti kopi, soda, dan minuman berenergi tidak terlalu bersifat kuat dibandingkan zat adiktif lainnya. Tapi ini tidak berarti produk tersebut tidak berpotensi menimbulkan efek buruk terhadap kesehatan.
Gejala Kecanduan Kafein
Dikutip dari Very Well Mind, Kamis, 24 Oktober, meskipun kecanduan kafein tidak diakui secara resmi dalam "Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5)," sebuah buku panduan yang digunakan oleh dokter untuk mengklasifikasikan dan mendiagnosis masalah kesehatan mental, publikasi tersebut menyebutkan beberapa masalah yang berhubungan dengan kafein, seperti keracunan dan penarikan.
Karena kafein merupakan stimulan, mengonsumsinya terlalu banyak dapat menyebabkan sekumpulan gejala yang berhubungan dengan stimulasi otak dan sistem saraf. Gejala-gejala ini meliputi:
- Pusing
- Merasa gemetar
- Sakit kepala
- Tekanan darah meningkat
- Kegugupan
- Detak jantung cepat, atau kelainan detak jantung lainnya
- Masalah tidur
Jenis kecanduan ini bahkan dapat tumpang tindih dengan kecanduan pekerjaan, karena beberapa orang menggunakan efek stimulasi zat ini untuk bekerja lebih baik secara mental dan atau fisik.
Seperti halnya semua kecanduan, efek menyenangkan dari kafein terkadang juga dapat menutupi masalah lain. Kekurangan energi dan depresi dapat menjadi penyebab kecanduan kafein. Orang mungkin bergantung pada kafein untuk mengimbangi gangguan tidur.
Bagaimana Kafein Dapat Berdampak Negatif pada Kesehatan
Kafein memiliki berbagai efek pada tubuh yang berpotensi membahayakan kesehatan. Kafein telah dikaitkan dengan peningkatan tekanan darah dan perubahan irama jantung. Beberapa produk berkafein, seperti kopi dan soda, dapat menyebabkan gangguan gastrointestinal.
Ada pula pertanyaan mengenai apakah kafein dapat meningkatkan risiko osteoporosis. Satu penelitian menemukan hal ini terjadi pada wanita menopause dengan asupan kafein yang tinggi.
Bila kurang tidur, Anda akan kesulitan beraktivitas secara efisien di siang hari. Tidur juga merupakan waktu tubuh untuk pulih, sehingga penting untuk kesehatan total dan fungsi kekebalan tubuh.
Baca juga:
Asupan kafein berlebih juga dapat berdampak pada kesehatan mental. Kecemasan yang meningkat dapat terjadi, terutama pada mereka yang sensitif terhadap efek kafein atau yang sebelumnya memiliki gangguan kecemasan. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa kafein dapat dikaitkan dengan gejala psikosis dan mania pada orang yang memiliki gangguan psikotik atau kondisi suasana hati.
Bila Anda mengalami kecanduan kafein, artinya penggunaan kafein telah mengganggu hidup secara negatif, tetapi Anda tidak dapat berhenti mengonsumsinya. Atau Anda mengonsumsinya dalam jumlah yang berpotensi membahayakan kesehatan meskipun tahu bahwa itu dapat membahayakan Anda secara mental maupun fisik.