Investor Institusi Kini Kuasai 20% ETF Bitcoin Spot yang Diperdagangkan di AS
JAKARTA - Investor institusional kini dilaporkan memegang sekitar 20% dari seluruh Exchange-Traded Funds (ETF) Bitcoin spot yang diperdagangkan di Amerika Serikat. Data ini diungkapkan melalui laporan formulir 13F, yang menunjukkan adanya peningkatan signifikan minat institusi terhadap Bitcoin. Hal ini mencerminkan pergeseran besar dalam lanskap investasi yang semakin didominasi oleh pemain besar.
Dikutip dari Crypto Slate, CEO CryptoQuant, Ki Young Ju, mengungkapkan bahwa pada 18 Oktober 2024, lebih dari 193.000 Bitcoin dimiliki oleh investor institusi melalui ETF Bitcoin di AS. Setidaknya 1.179 institusi tercatat telah berinvestasi dalam produk ETF Bitcoin tersebut. Beberapa nama besar yang terlibat termasuk Millennium Management yang mengelola aset senilai 70 miliar Dolar AS (Rp1,09 kuadriliun), Jane Street dengan 438 miliar Dolar AS (Rp6,8 kuadriliun), dan raksasa investasi Goldman Sachs dengan 2,93 triliun Dolar AS (Rp45,7 kuadriliun).
Dalam hal jumlah absolut, BlackRock melalui iShares Bitcoin Trust ETF (IBIT) memimpin dengan lebih dari 71.000 Bitcoin yang dimiliki oleh institusi. Meski begitu, partisipasi institusi di IBIT hanya mencapai 18,38%, yang masih di bawah rata-rata. Sementara itu, Grayscale Bitcoin Trust (GBTC) mencatatkan 44.707,89 Bitcoin yang dimiliki oleh investor institusi, menjadikannya pemegang Bitcoin terbesar kedua. ARK 21Shares (ARKB) memiliki persentase partisipasi institusi tertinggi dengan 32,8% dari seluruh sahamnya dimiliki oleh pengelola aset, yang setara dengan sekitar 17.166 Bitcoin.
Di sisi lain, ETF dengan partisipasi institusi terendah adalah Grayscale Bitcoin Mini Trust, dengan hanya 1,52% sahamnya dimiliki oleh investor institusi, sementara CoinShares Valkyrie ETF (BRRR) mencatat jumlah Bitcoin terendah, hanya 451,26 BTC yang dibeli melalui produk tersebut.
Laporan dari VanEck juga menyoroti peningkatan korelasi antara aliran dana ETF Bitcoin dan harga kripto tersebut dalam beberapa bulan terakhir, yang didorong oleh peningkatan minat institusional. Pada 18 Oktober, ETF Bitcoin yang diperdagangkan di AS melampaui angka 21 miliar Dolar AS (Rp327 triliun) dalam total aliran dana, menurut data dari Farside Investors. VanEck menambahkan bahwa lonjakan minat institusional dapat menjelaskan kenaikan harga Bitcoin sebesar 11% pada Oktober, dengan Bitcoin mencapai puncak 67.478 Dolar AS (Rp1,05 miliar). Permintaan yang terus tumbuh dari institusi diperkirakan akan mendorong momentum positif bagi Bitcoin dalam waktu dekat.