Target 100 Hari Kerja Menko Perekonomian Airlangga Hartarto
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan terkait kinerja ke depannya Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian akan menunggu arahan lebih lanjut dari Presiden Prabowo Subianto.
"(100 hari pertama ini) Ya pertama kita nanti menunggu arahan Bapak Presiden," ujarnya kepada wartawan dikantornya, Senin, 21 Oktober.
Menurut Airlangga, untuk target kinerja jangka menengah dan jangka panjang yaitu pada penguatan swasembada pangan dan energi sehingga dapat menciptakan lapangan pekerjaan, peningkatan investasi dan penurunan angka kemiskinan.
"Mengenai target-target kan sudah ada target yang sifatnya jangka menengah, jangka panjang. Ya kan sudah berkali-kali disampaikan terkait target swasembada energi, swasembada pangan, terkait penciptaan lapangan kerja, peningkatan investasi, kemudian penurunan koefisien gini, penurunan angka kemiskinan," jelasnya.
Sebelumnya, Airlangga menyampaikan, akan ada pembahasan lebih lanjut terkait dengan tahapan-tahapan penugasan termasuk mengenai kebijakan fiskal ke depan.
Terkait dengan sektor ekonomi yang bersifat jangka panjang, Airlangga menyampaikan bahwa Pemerintah akan terus mendorong daya beli masyarakat agar tetap terjaga dengan optimal.
Selain itu terdapat beberapa kementerian yang tidak lagi berada di bawah koordinasi Kemenko Perekonomian, dan terdapat perluasan jangkauan penugasan dengan bertambahnya aspek investasi, energi dan sumber daya alam, serta pariwisata yang saat ini berada di bawah koordinasi Kemenko Perekonomian.
Ke depan, sesuai dengan target yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto, perekonomian nasional akan terus didorong untuk tumbuh, tercipta lapangan pekerjaan, serta penurunan indeks-indeks terkait dengan angka kemiskinan.
Baca juga:
Selain itu, Airlangga menjelaskan, terkait dengan sejumlah program ke depan yakni mulai dari penajaman program subsidi, renewable energy akan terus berkembang, hingga kerja sama ekonomi internasional yang dalam jangka waktu dekat juga akan terdapat forum G20 dan APEC.
“Nah tentu koordinasi dengan kementerian luar negeri menjadi penting, karena ini tentu ada realigning yang baru. Jadi kita perlu untuk menjalin kerja sama dengan seluruh kementerian, dan juga kementerian yang di luar koordinator perekonomian. Karena kita harus berbicara fiscal policy, bicara trade policy, seluruhnya tidak bisa tidak, dengan kementerian keuangan juga,” ujar Airlangga.
Terkait dengan berbagai perubahan struktur dan arah kebijakan mendatang tersebut, Airlangga menyampaikan bahwa secara internal akan dimungkinkan untuk dilakukan penyesuaian, sehingga penyesuaian tersebut diharapkan dapat berlangsung dengan lancar dan cepat.