Presiden Zelensky Harapkan Reaksi Keras Atas Keterlibatan Korea Utara dalam Perang di Ukraina

JAKARTA - Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan pada Hari Minggu, ia mengharapkan reaksi keras dari negara-negara yang telah mengakui Korea Utara semakin terlibat dalam perang Rusia yang telah berlangsung lebih dari 2,5 tahun melawan Ukraina.

Berbicara dalam pidato video malam harinya, Presiden Zelensky mengatakan ada banyak bukti satelit dan video bahwa Korea Utara tidak hanya mengirim peralatan ke Rusia, tetapi juga tentara untuk dipersiapkan untuk pengerahan.

"Saya berterima kasih kepada para pemimpin dan perwakilan negara yang tidak menutup mata dan berbicara terus terang tentang kerja sama ini demi perang yang lebih besar," katanya, melansir Reuters 21 Oktober.

"Kami mengharapkan reaksi yang normal, jujur, dan kuat dari mitra kami mengenai hal ini," lanjutnya.

Presiden Zelensky mengatakan, keterlibatan Korea Utara yang lebih besar hanya akan merugikan semua pihak.

"Sayangnya, ketidakstabilan dan ancaman dapat meningkat secara signifikan setelah Korea Utara dilatih untuk peperangan modern," katanya.

"Jika dunia tetap diam sekarang dan kita harus melibatkan tentara dari Korea Utara di garis depan dengan cara yang sama seperti kita harus membela diri dari pesawat nirawak Shahed (Iran), ini tentu tidak akan menguntungkan siapa pun di dunia dan hanya akan memperpanjang perang," urai Presiden Zelensky.

Tindakan Korea Utara, katanya, berarti "pada dasarnya negara lain memasuki perang melawan Ukraina".

Pekan lalu, Presiden Zelensky menuduh Korea Utara mengerahkan perwira bersama Rusia dan bersiap mengirim ribuan pasukan untuk membantu upaya perang Moskow.

Sementara, badan mata-mata Korea Selatan mengatakan pada Hari Jumat, Korea Utara telah mengirim 1.500 pasukan khusus ke Timur Jauh Rusia untuk pelatihan.

Akhir pekan lalu, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan, dia tidak dapat mengonfirmasi laporan Korea Utara telah mengirim pasukan ke Rusia sebelum kemungkinan pengerahan, tetapi mengatakan langkah seperti itu akan mengkhawatirkan, jika benar.

Sekjen NATO Mark Rutte mengatakan pada Hari Kamis tidak ada bukti kehadiran Pyongyang pada tahap ini.

Keterlibatan pasukan reguler Korea Utara untuk mendukung invasi Rusia ke Ukraina akan menjadi eskalasi perang yang serius, kata Menteri Luar Negeri Prancis dan Ukraina pada konferensi pers bersama di Kyiv pada Hari Sabtu.