Tamu Negara Pelantikan Prabowo Masuk RI Langsung Dikawal Jet Tempur F-16 TNI AU

JAKARTA - TNI Angkatan Udara (AU) mengerahkan empat F-16 dari Skadron Udara 16 Wing Udara 6 Lanud Roesmin Nurjadin untuk mengawal kedatangan pesawat-pesawat tamu negara yang datang dari berbagai negara ke Indonesia untuk menghadiri pelantikan presiden-wakil presiden.

Panglima Komando Operasi Udara Nasional (Pangkoopsudnas) TNI AU Marsekal Madya (Marsdya) Tedi Rizalihadi menjelaskan empat pesawat tempur F-16 TNI AU itu bakal mengawal pesawat-pesawat tamu negara saat mereka masuk ruang udara Indonesia sampai nantinya mendarat di Bandara Internasional Soekarno Hatta di Tangerang, Banten, maupun di Bandara Internasional Halim Perdanakusuma, Jakarta.

“Jadi, prosedur tetapnya apabila ada pesawat VVIP yang membawa kepala negara sahabat itu wajib kami laksanakan escort (pengawalan, red.),” kata Marsdya Tedi saat jumpa pers di Terminal Selatan Pangkalan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis 17 Oktober, disitat Antara.

Dia menyebut pengawalan itu disebut juga sebagai CAP (combat air patrol), yaitu situasi penerbang tempur dalam keadaan siaga mencegah dan mengantisipasi segala bentuk ancaman yang mungkin dihadapi oleh pesawat yang mereka jaga.

Oleh karena itu, empat F-16 yang bakal melakukan CAP itu dilengkapi dengan persenjataan lengkap, mulai dari rudal air-to-air sampai dengan senjata tembak (gun) lainnya.

“Ini protap (prosedur tetap) kami untuk meyakinkan kepada tamu-tamu undangan yang hadir, para kepala negara sahabat, kami akan mengamankan (penerbangan) mereka sampai dengan mendarat,” kata Pangkoopsudnas.

TNI AU di Terminal Selatan Lanud Halim Perdanakusuma menggelar apel gelar pasukan dan alutsista untuk operasi pengamanan VVIP pelantikan presiden dan wakil presiden di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, pada 20 Oktober 2024. Dalam apel itu, Pangkoopsudnas mengecek langsung kesiapan pasukan dan alutsista yang dikerahkan oleh TNI AU dalam operasi pengamanan gabungan TNI-Polri untuk acara pelantikan itu.

Tedi menyebut ada 2.254 prajurit yang dikerahkan oleh TNI AU untuk operasi pengamanan itu. Prajurit-prajurit itu di antaranya terdiri atas kru pesawat (aircrew), pasukan khusus Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat), dan Satuan Bravo 90 Kopasgat, kemudian pasukan dari Komando Operasi Udara (Koopsud) I, pasukan pendukung dari Lanud Halim Perdanakusuma, Lanud Atang Sendjaja, Lanud Husein Sastranegara, dan Lanud Sugiri Sukani. Kemudian, ada juga pasukan yang diperuntukkan menjaga bandara tujuan tamu-tamu negara, serta ada pasukan yang mengawaki alutsista anti-drone, dan dari satuan radar.